Mohon tunggu...
Tori Minamiyama
Tori Minamiyama Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Dari Negeri Sakura berusaha menghapus segala unsur kesedihan, bahaya dan kotor demi kehidupan yang lebih berarti. Suka bepergian kemana suka demi semburan nafas yang dahsyat dan sebuah semangat kehidupan...Menulis dan membagi pengalaman untuk bangsa!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Antara Biar Lambat Asal Selamat dan Walau Cepat Tapi Selamat

3 Oktober 2010   16:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:45 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Biar lambat asal selamat?

Kalimat dari ungkapan terkenal kita ini selalu menyelinapi pikiran saya khususnya jika melihat dan mengenang berbagai masalah kereta api di Indonesia. Apalagi membaca peristiwa tabrakan kereta api antara Kereta Api Argo Bromo jurusan Jakarta-Surabaya dengan Kereta Api Senja Utama jurusan Jakarta-Semarang Stasiun Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (2/10/2010). Saya setuju lebih tepatnya peristiwa tersebut diberi judul bukan tabrakan kereta tetapi kereta berhenti ditabrak kereta berjalan. Saya tidak ingin membahas detail peristiwa tersebut dalam tulisan ini karena masalah itu dari jaman dulu menyimpan hal yan sulit dan panjang untuk membahasnya.

Dalam kesempatan kali ini saya ingin membahas apakah judul tulisan saya ini, “Biar Lambat Asal Selamat” mempunyai kebenaran mutlak? Saya lahir di bumi Indonesia dan tumbuh dewasa juga di Indonesia walau sekarang saya berada jauh dari Indonesia. Ungkapan “biar lambat asal selamat” saya peroleh dari pelajaran di bangku sekolah dasar saya. Masihkah anak-anak SD jaman sekarang memperoleh paham tersebut di sekolahnya? Saya kurang mengerti karena kehidupan saya di Jepang membuat saya tidak lagi mengerti keadaan yang sebenarnya sekarang untuk khususnya masalah tersebut di atas.

Menghubungkan kalimat biar lambat asal selamat dengan peristiwa kecelakaan maut kereta di pemalang beberapa hari yang lalu itu rasanya sangat jauh dari kebenaran, karena kereta senja utama yang berhenti di stasiun pun ditabrak dari belakang. Hal itu bisa dikatakan juga berhenti atau tidak berjalanpun celaka apalagi berjalan lambat dan cepat. Dalam berita yang saya baca, kesalahan ada pada masinis kereta Argo Bromo yang lalai atau mengabaikan sinyal pemberitahuan kalau masih ada satu kereta yang berhenti menunggu disalip tapi sang masinis lupa melewati jalur yang kosong dan justru melewati jalur larangan sehingga menabrak kereta Senja Utama tersebut. Apakah alasan tersebut bisa dipercaya kalau seratus persen kesalahan pada seorang masinis kereta? Apakah sistem Kereta Api di Indonesia sudah dianggap sempurna? Seberapa jauh tanggungjawab orang-orang yang mempunyai jabatan diatas seorang masinis? Artinya tidak segampang dan secepat itu menyimpulkan sesuatu kesalahan apalagi menunjuk pada kesalahan salah satu orang saja.

Kembali ke masalah kereta naas itu, berhenti celaka, berjalan lambat pun juga celaka apalagi berjalan cepat. Ya, itulah keadaan dan paham yang selama ini ada di Indonesia. Adakah anak bangsa yang mau berpikir dan berangan-angan ingin melakukan berbagai hal dengan cepat dan selamat? Maaf, jangan berpikir dan memaksa orang untuk berpikir kalau sesuatu dilakukan dengan cepat itu akan berbahaya. Saya yakin dan sudah terbukti ada yang bisa melakukan dengan aman.

Saya harap harus ada dan diadakan untuk suatu perubahan yang berarti dan besar. Kenapa saya katakan begitu? Karena sampai saat ini saya tinggal dan bekerja di Jepang yang sangat mengutamakan kecepatan dan keselamatan dalam melakukan segala kegiatan termasuk dalam pekerjaan. Sebagai contoh yang berhubungan dengan peristiwa kecelakaan kereta itu yaitu di Jepang sudah lama berpikir tentang sistem transportasi termasuk sistem keretanya yang cepat dan selamat. Bukankah sistem yang seperti itu yang diharapkan masyarakat pengguna alat transportasi di Indonesia juga? Untuk mencapai hal itu menurut saya, pemerintah Indonesia terutama departemen yang mengurusi transportasi punya semangat belajar dan melakukan target membuat alat transportasi yang berhenti dan berjalan lambat bisa selamat dan baik atau nyaman untuk masyarakat terlebih dahulu. Maaf, saya tidak akan membahas detil caranya, seperti keamanan rel dan kondisi gerbong-gerbong keretanya. Target yang saya maksud di atas mutlak harus tercapai dulu sebelum melakukan dan berusaha mencapai tersedianya sistem transportasi yang cepat dan juga pasti selamat untuk masyarakat.

Pola pikir melakukan sesuatu dengan cepat dan selamat sebaiknya juga ditanamkan kepada generasi muda Indonesia yang sekarang secepatnya, terutama mulai dari usia anak-anak supaya kelak masyarakat Indonesia bisa menciptakan dan melaksanakan berbagai hal termasuk sistem transportasi yang cepat dan juga pasti selamat. Sebagai contoh, teman bekerja saya yang seorang Jepang. Dia ahli di bidang komputer yang pekerjaannya membuat berbagai program komputer untuk kemajuan perusahaan tempat saya bekerja. Program-program komputer yang telah dia buat selalu sudah dianggap baik dan bisa dilaksanakan oleh banyak karyawan. Hal tersebut selalu tidak membuat senang dan puas teman ahli komputer saya itu. Dia selalu berpikir dan ingin membuat program-program pengembangan yang lebih cepat dan aman(pengurangan kekeliruan) daripada program yang telah dia buat sebelumnya. Misalnya, dia membuat program komputer yang dari segi waktu lebih cepat atau program yang bisa dilakukan dengan sedikit orang tapi hasil berlipat daripada jika dilakukan dengan jumlah banyak orang. Hal itu dilakukan terus oleh teman saya itu tanpa kompromi dan tegas. Saya pernah bertanya alasan dia kenapa melakukan hal itu, apakah untuk keuntungan perusahaan? Dia menjawab, bukan untuk perusahaan tetapi untuk semuanya dan untuk kehidupan ini. Ternyata demi kehidupan inilah dia melakukan kebaikan itu.

Semoga masyarakat Indonesia nantinya juga bisa berpikir melakukan sesuatu yang baik/aman demi untuk kehidupan ini. Kehidupan yang baik, cepat dan aman yang bukan untuk dirinya. Masyarakat Indonesia yang saya maksud di sini yaitu salah satunya pejabat atau orang yang sangat bertanggungjawab dalam masalah tansportasi di Indonesia, semoga beliau selalu menciptakan terus menerus sistem yang cepat tetapi juga aman untuk kehidupan Indonesia nantinya.

Sudah lama juga saya mengamati kegiatan-kegiatan yang ada setelah terjadinya kecelakaan yang membawa korban jiwa. Saya membaca berita bahwa perusahaan PT Kereta Api Indonesia (PT. KAI) memberikan santunan melalui Jasa Raharja dengan jumlah jutaan bahkan puluhan juta kepada para korban sesuai dengan jenisnya. Dalam kalimat yang saya baca kelihatannya pihak PT. KAI merasa bangga dengan memberikan santunan sebanyak itu dengan mengatakan itu dana murni dari kantong kas PT Kereta Api Indonesia sendiri. Semoga sikap itu tidak langsung membuat masyarakat terutama keluarga korban menganggap PT. KAI baik seratus persen dengan cara memberi sambil mengatakan hal tersebut dan juga semoga masyarakat tidak terbawa pemikiran dengan budaya yang mengangap orang yang memberi itu pasti baik. Dengan alasan apa dia memberikan itu? Tapi tolonglah berpikir hal yang paling baik yang harus pihak-pihak berwenang berikan kepada masyarakat sebetululnya suatu sistem transportasi yang baik. Baik secara keseluruhan yaitu kereta berhenti yang tetap aman, kereta berjalan lambat juga aman, syukur-syukur sistem kereta yang cepat dan juga pasti aman.

Hal tersebut semoga bisa membuat masa depan masyarakat Indonesia dengan sistem transportasi modern yang mana masyarakat hanya memikirkan mau naik kereta yang paling cepat tanpa memikirkan selamat atau tidaknya seperti kondisi masyarakat Jepang saat ini yang selalu berlari-lari mengejar dan mau naik kereta yang bisa paling cepat mengantar dirinya ke tempat tujuan. Nikmatnya sistem seperti itu.

Mari kita dukung dan berdoa untuk tercapainya hal itu. Inilah secuil harapan anak bangsa di perantauan untuk negerinya.

Salam kehidupan dari Jepang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun