Ballon d'Or 2020 ditiadakan oleh France Football Magazine, Pandemi virus Corona menjadi alasan utamanya. Sepakbola menjadi salah satu sektor yang terdampak oleh Covid-19. Kompetisi terhenti dalam jangka waktu cukup lama, ada juga yang mengakhiri kompetisi lebih awal. Kompetisi besar seperti Euro dan Copa America bahkan diundur sampai 2021.
Ketika sepakbola sudah mendapat lampu hijau untuk melanjutkan kompetisi, masih terdapat kekurangan yaitu pertandingan digelar tertutup tanpa penonton. Padahal dapat dikatakan jika supporter adalah nyawa sepakbola. Sehingga seringkali supporter disebut sebagai pemain ke-12 karena dukungan supporter dapat memberikan efek berbeda dalam pertandingan. Beberapa klub sepakbola juga mengalami krisis finansial akibat terhentinya kompetisi dan ketiadaan supporter. Beberapa memutuskan untuk memotong gaji pemain, beberapa lagi berwirausaha dengan menjual merchandise baru seperti masker.
Semua problematika tersebut menyebabkan ditiadakannya Ballon d'Or 2020. Penilaian untuk penghargaan akan sulit  karena perbedaan kondisi yang dihadapi para pemain atau klub akibat wabah. Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo yang telah mendominasi penghargaan ini selama belasan tahun akan kehilangan kesempatan untuk menambah penghargaan. Terlebih mengingat kondisi kedua pemain yang sudah memasuki usia pensiun atlet sepakbola namun masih menunjukkan statistik luar biasa di atas lapangan maka kehilangan satu tahun penghargaan Ballon d'Or cukup tidak menyenangkan bagi para fans.
Bagaimanapun juga keputusan besar harus dibuat. Tahun ini akan dikenang oleh seluruh supporter sepakbola dunia sebagai tahun yang menyebalkan. Untuk itu diperlukan perasaan legawa dari para supporter untuk memaklumi hal ini. Walaupun sebenarnya perasaan legawa supporter seharusnya dimiliki setiap waktu untuk mengurangi cacian dan makian tanpa batas seperti di media sosial.
