Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kasus Setya Novanto, Pertaruhan Presiden Jokowi Lawan Mafia dan Koruptor

13 Januari 2016   14:25 Diperbarui: 13 Januari 2016   14:36 2114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Mafia migas dan Petral Muhammad Riza Chalid I Sumber Tribunnews.com"][/caption]Kini tinggal satu hal yang utama dan terpenting harus diselesaikan oleh Presiden Jokowi: menyelesaikan kasus Setya Novanto yang melibatkan pula mafia migas dan Petral Muhammad Riza Chalid. Kasus Papa Minta Saham harus diselesaikan dengan kemenangan 100% oleh Presiden Jokowi karena menghina dan mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Simbol negara diinjak-injak. Mari kita telaah urgensi pertaruhan Presiden Jokowi melawan Papa Minta Saham ini dengan hati gembira ria riang dengan hati gembira ria senang sentosa pesta-pora menari menyanyi bersorak-sorai berdansa jungkir-balik breakdance senantiasa selamanya.

Kasus Papa Minta Saham secara hukum harus dimenangkan oleh Presiden Jokowi. Kekalahan melawan mafia migas dan Petral – yang KPK sendiri sudah masuk angin dan tak akan mengusut – pimpinan Riza Chalid yang teman akrab Setya Novanto – akan membuat Presiden Jokowi lemah. Tak bermartabat. Kenapa? Dengan kekalahan melawan kasus itu akan membuat Presiden Jokowi kehilangan martabat di depan para pendukungnya.

Maka sejak awal kasus muncul, seluruh strategi pertempuran harus 95% dimenangkan, terutama pertempuan yang penting. Salah satu pertempuran itu adalah kasus etik di MKD yang menjungkalkan Setya Novanto. Penjungkalan Setya Novanto sebenarnya hampir gagal ketika maneuver kubu Setya Novanto, akhirnya berhasil diendus dengan akan menunjuk panel. Dua orang PDIP akhirnya berbalik mendukung bersalah ‘etik sedang’ yang sebelumnya cenderung ikut koor pendukung Setya Novanto.

Panel berencana menghadirkan orang-orang Setya Novanto dari luar untuk menjadi anggota Panel dan membuat Setya Novanto bebas. Namun, endusan itu mengakibatkan the Operators melakukan langkah politik langsung ke para MKD PDIP dan juga pentolan partai dan para pendukung. Setya Novanto harus kalah dalam pertempuan di MKD dan hengkang segera dari Ketua DPR. Dan … hengkanglah Setya Novanto dari posisi Ketua DPR.

Kini, the Operators tetap bekerja untuk memenangkan kasus Presiden Jokowi melawan kasus pemufakatan jahat yang diduga dilakukan oleh Setya Novanto dan Muhammad Riza Chalid si mafia migas dan Petral. Kasus ini menjadi penting untuk dimenangkan karena melibatkan pertarungan antara Presiden Jokowi melawan mafia dan koruptur. Komitmen dan keberanian Presiden Jokowi diuji dalam kasus Papa Minta Saham ini.

Tak pelak, kekuatan Setya Novanto memang tak terbatas. Akibat kekayaan uang yang melebihi siapapun – apalagi si mafia migas dan Petral Muhammad Riza Chalid yang bernilai ratusan triliun bersama para kroninya – Setya Novanto, sebagaimana disebut oleh M. Nazaruddin adalah Sinterklas yang sangat banyak kroni dan kolega. Tak ada satu pun lembaga yang tak mengenal Setya Novanto: the untouchable, mighty, and unstoppable.

Untuk itu, maka the Operators akan mengawal kasus Setya  Novanto sejak awal. Dari mulai kajian hukum, penyidikan, penyusunan dakwaan, keterangan saksi, proses pra-peradilan, pemilihan hakim tunggal di pra-peradilan, dan proses persidangan sampai putusan. Kegagalan mengawal dan menjaga dari masuk angin mulai jaksa sampai hakim jelas akan mengakibatkan Presiden Jokowi kalah. Memalukan.

Akibat yang paling buruk adalah dengan kemenangan Setya Novanto dan Muhammadi Riza Chalid, dapat dipastikan Presiden Jokowi akan menjadi bulan-bulanan ejekan dan bahkan akan dijatuhkan sebagai mana disebut dalam transkrip rekaman.

Kekuatan BIN dan TNI pun akan berada di garis terdepan untuk mengamankan kepentingan dan kewibawaan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla. Maka, melihat urgensinya, Kejaksaan Agung harus berhati-hati dan harus mengikuti arahan dan strategi bersama dengan the Operators, dengan satu tujuan: menang dalam kasus Papa Minta Saham. Khusus untuk Muhammad Riza Chalid sudah kalah dan kabur tak bisa seenaknya berkiprah merusak negara Indonesia lagi.

Jadi, betapa kasus Papa Minta Saham ini menjadi pertaruhan paling menentukan bagi Presiden Jokowi. Jika sampai kalah maka kredibilitas Presiden Jokowi hancur berantakan. Namun dengan keyakinan penuh, Presiden Jokowi, yang didukung solid oleh the Operators, dengan cerdas akan mampu memenangi kasus Papa Minta Saham. Fakta Riza Chalid kabur bisa dihukum in absentia dan diabaikan dalam kesaksian di pengadilan. Presiden Jokowi harus memenangi kasus Papa Minta Saham 100% tanpa sisa. Itu yang digariskan oleh the Supreme Operator kepada the Operators dalam silent operation, dengan target: menang melawan Setya Novanto dan mafia migas dan Petral Muhammad Riza Chalid.

Salam bahagia ala saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun