Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Akan Kalah Rupa Faisal Basri, Kalijodo Digusur Akhiri Kejayaan Daeng Aziz

16 Februari 2016   11:08 Diperbarui: 17 Februari 2016   11:57 6069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Nikita I gossipsartist.blogspot.com"][/caption]

Minggu ini adalah minggu kritis bagi Ahok, Daeng Aziz, para preman Kalijodo, dan para mafia. Bahkan Ahok bisa kalah di pilgub DKI 2017 jika salah strategi dan bisa bernasib sama Faisal Basri kalah telak. Mari kita telaah krisis Ahok yang bisa kalah seperti si pengusung idiom sesat pikir Faisal Basri, akhir kejayaan Daeng Aziz, preman Kalijodo dalam khasanah birokrasi dan korupsi di Indonesia dengan hati gembira ria menertawai mereka dengan menyanyi menari suka-suka bahagia girang selamanya senantiasa. 

Ahok. Ada dua hal yang menentukan bagi Ahok dalam peta politik. Pertama, terkait dukungan para parpol PDIP dan NasDem yang akan dibelakangkan di bawah bendera Kawan Ahok yakni mengusung diri di pilgub 2017 sebagai calon independen. NasDem bersedia dibelakangkan. Namun PDIP belum tentu mau dibelakangkan seperti NasDem. Gengsi besar PDIP mengusung di belakang partai independen akan menghambat.

Namun ada berita baik dari Ibu Megawati yang memilih jalan seperti ketika mendukung Gubernur Jokowi menjadi capres. Ibu Megawati tengah membicarakan dan mengatur formula itu dengan Djarot Syaiful tetap dipasangkan bersama Ahok. Penekanan dukungan terhadap Ahok ini didasarkan pada tiga pertimbangan rasional Ibu Megawati (1) Ahok sesuai survei tetap teratas dan tak ada calon lain yang potensial, (2) upaya keluar jalur dan out of law melalui ‘kriminalisasi’ terhadap Ahok dalam kasus Sumber Waras mendapatkan perlawanan dan bantuan kekuatan baru politik-hukum, dan justru (3) arah UPS DPRD mengarah pada kriminalisasi legal kekuatan kebenaran akan menang.

Berita buruknya Kawan Ahok tengah mengalami kebimbangan dan emosional. Seharusnya Kawan Ahok tak perlu resah dengan dukungan parpol. Kawan Ahok digunakan dengan tujuan besar : mengantarkan Ahok maju ke pilkada karena fakta bahwa parpol tidak menginginkan Ahok. Baru setelah hampir 1 juta KPT terkumpul parpol keder. Dengan demikian kegalauan emosional Kawan Ahok harusnya dihilangkan karena tujuan Kawan Ahok telah setengah jalan yakni: (1) mampu mengantarkan Ahok maju, dan (2) berhasil menekan dan memaksa parpol mendukung untuk (3) bukan hanya sekedar maju di Pilkada namun memenangkannya. Tanpa parpol Ahok bisa mengalami nasib seperti si pakar sesat pikir Faisal Basri.

Kedua, terkait pembongkaran Kalijodo. Ahok mendapatkan dukungan penuh dari TNI, Polri dan tokoh masyarakat yang normal dan waras.  Namun, perlawanan dilakukan oleh orang-orang yang memiliki uang sedang melakukan lobby-lobby dengan berbagai pihak. Pihak-pihak yang dihubungi oleh para preman Kalijodo itu adalah (1) parpol yang tidak cerdas dan menuruti nafsu popular dengan berbagai tokohnya yang kebanyakan tingkah, (2) tokoh masyarakat yang tingkat kewarasannya perlu dipertanyakan, (3) preman politik yang sebenarnya hanya menjadi pemburu rente memanfaatkan uang para preman yang bekerja sama dengan para mafia dan koruptor, dan (4) Komnas HAM hahahaha.

Ahok benar bahwa Kalijodo bukan hanya sekedar tempat pelacuran: Kalijodo adalah tempat bermainnya kepentingan mafia, pejabat dan aparat korup, preman berbaju tokoh, dan tokoh berbaju preman, dan tentu politikus kumuh dan korup. Nah, kini mulai tampak semua keluar dari sarang tanpa rasa malu.

Kaitan dengan Kalijodo, mau tidak mau pada akhirnya, Ahok akan mengakhiri kisah kejayaan Daeng Aziz yang memiliki kekuatan tiada tanding tiada banding dalam khasanah kekuasaan di kawawan pelacuran liar yang menggunakan tanah negara: Kalijodo.

Jadi, minggu ini dan dua minggu ke depan, nasib politik Ahok sebagai calon gubernur DKI 2017 akan ditentukan plus pertaruhan Ahok - yang pernah bilang yang penting dipilih oleh Nikita, Nikita yang mana Mirzani atau Willy tak jelas - melawan mafia di Kalijodo. Untuk agar nggak salah yang mana Nikita-nya seperti disebut Ahok, ini Nikita Mirzani.

[caption caption="Nikita I Sumber Hello-pet.com"]

[/caption]

Salam bahagia ala saya.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun