Mohon tunggu...
Ninoy N Karundeng
Ninoy N Karundeng Mohon Tunggu... Operator - Seorang penulis yang menulis untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

Wakil Presiden Penyair Indonesia. Filsuf penemu konsep "I am the mother of words - Saya Induk Kata-kata". Membantu memahami kehidupan dengan sederhana untuk kebahagian manusia ...

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jubir Presiden Jokowi, Saatnya Johan Budi Gabung dengan Teten Masduki

8 Januari 2016   22:39 Diperbarui: 8 Januari 2016   22:46 3819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla I Dok Ninoy N Karundeng"][/caption]

 

Kini, sehabis konsolidasi politik yang hampir rampung, saatnya Presiden Jokowi memiliki juru bicara – selain Tim Komunikasi Presiden dan juga para menteri yang boleh berbicara di bidangnya. Masuknya Johan Budi pun akan menguatkan Jusuf Kalla dan juga Pramono Anung yang sangat  fasih dan pas memerankan diri sebagai juru bicara. Mari kita tengok urgensi ditunjuknya Johan Budi sebagai juru bicara Presiden Jokowi dengan hati gembira ria riang ria bahagia suka-cita senang menari menyanyi menyambut juru bicara yang pas untuk Presiden Jokowi yang tak terkait dengan kepentingan politik senantiasa menari menyanyi selamanya. 

Setelah tidak memiliki Juru Bicara karena untuk kepentingan pencitraan awal masa menjadi Presiden Republik Indonesia, kini saatnya Presiden Jokowi memiliki juru bicara sekelas Johan Budi. Berbagai alasan mendukung diangkatnya Johan Budi sebagai Juru Bicara Kepresidenan / Presiden Jokowi.

Pertama, beban kerja Presiden Jokowi memerlukan penerjemah situasi dan kegiatan keseharian Presiden Jokowi berikut agenda kerjanya yang padat. Presiden Jokowi perlu lebih cepat menyampaikan atau memerlambat berita sesuai dengan kebutuhan dengan adanya Juru Bicara Kepresidenan. Penyaringan berita menjadi penting.

Kedua, Johan Budi memiliki kemampuan untuk menyampaikan kepada publik situasi, keadaan, kebijakan, pendapat, dan roh suatu peristiwa atau kegiatan Presiden Jokowi. Pengalaman di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai juru bicara membutktikannya.

Ketiga, orang seperti Johan Budi memiliki kapabilitas dan kapasitas kesetiaan dan dipastikan memiliki tanggung jawab terhadap NKRI dan mencintai Nawa Cita yang sesuai dengan kebutuhan Presiden Jokowi. Presiden Jokowi tidak perlu mengangkat orang-orang akademisi yang hanya menghamba kepada kekuasaan tanpa adanya integritas. Apalagi posisi sebagai Juru Bicara Kepresidenan / Presiden Jokowi.

Keempat, penunjukan Johan Budi sebagai Juru Bicara Kepresidenan atau Presiden Jokowi sangat tepat dan cocok. Di situlah Johan Budi masuk ke dalam lingkaran penting Istana dan juga bisa sepenuhnya berinteraksi dan menguatkan lingkaran Istana orang-orang anti korupsi seperti Tetan Masduki dan juga Johan Budi sendiri.

Jadi, dengan demikian memang sudah saatnya Presiden Jokowi mengangkat juru bicara di samping Tim Komunikasi Kepresidenan yang sudah ada. Kehadiran Johan Budi memberikan angin segar bagi mengalirnya informasi untuk para wartawan tanpa kekhawatiran kesalahan yang tidak perlu. Pun Presiden Jokowi hanya akan memberikan pernyataan dan informasi langsung dalam masalah yang sangat penting dan bukan hal yang remeh temeh. Sebagai catatan Ki Sabdopanditoratu menyampaikan di Istana pada 2014 untuk tidak mengangkat juru bicara karena situasi politik yang tidak memungkinkan. Kini saatnya telah tiba dan pas. Selamat datang Johan Budi.

Salam bahagia ala saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun