Mohon tunggu...
Nining yuningsih
Nining yuningsih Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bacalah apa yang ingin kalian ketahui dan menulislah apa yang kalian pikirkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rendahnya Minat Baca pada Mahasiswa

8 Desember 2019   12:26 Diperbarui: 8 Desember 2019   12:31 2461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Pendahuluan

Minat baca merupakan suatu perhatian yang kuat disertai perasaan senang kepada suatu sumber bacaan tertentu, maka dapat dikatakan bahwa seseorang yang sudah berminat terhadap suatu bacaan akan timbul perhatiannya secara terus-menerus terhadap kegiatan membaca. (Arnold, 2015). 

Faktanya, di Indonesia termasuk negara yang minat baca masyarakatnya terbilang masih rendah. Hal ini dapat dilihat dari partisipasi mahasiswa di kelas saat mengikuti kuliah. Sebagian dari mahasiswa cenderung diam dan hanya menerima informasi yang disampaikan oleh dosen, mereka jarang memberikan kritik, pendapat ataupun pertanyaan. Rendahnya minat baca pada mahasiswa terdapat faktor penyebab dan akibat dari rendahnya minat baca serta upaya untuk meningkatkan minat baca.

 

B. Pembahasan 

I. Faktor penyebab rendahnya minat baca

Rendahnya minat baca pada mahasiswa disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut faktor penyebab rendahnya minat baca :


a) Faktor dari dalam diri meliputi perhatian, perasaan dan motivasi. Perasaan senang terhadap bacaan merupakan ekspresi seseorang terhadap bacaan. Hal tersebut dapat berupa jenis buku bacaan yang disenangi. Hal tersebut dikarenakan terhadap unsur perhatian dan motivasi seseorang terhadap bacaan tersebut. (Triatma, 2016). Motivasi sangat dibutuhkan untuk para mahasiswa yang mungkin saat ini banyak dibebankan oleh tugas sehingga lupa atau tidak sempat untuk membaca buku.


b) Faktor eksternal : sesuatu yang datangnya dari luar diri. Seperti dorongan dari orangtua, dorongan dari guru dan rekan, tersedianya prasarana dan sarana atau fasilitas, serta keadaan lingkungan. (Sudarsana, 2015).


c) Kurang lengkapnya fasilitas di perpustakaan. Fasilitas di perpustakaan berperan penting, seperti tersedianya laptop, meja dan kursi untuk mengerjakan tugas, dan bahkan ruangan yang sejuk dan dingin juga berpengaruh kenyamanan saat membaca buku. 


d) Di zaman sekarang yang sudah canggih, mahasiswa lebih memilih gadget ketimbang membaca buku. Karena dengan adanya gadget, memudahkan para mahasiswa untuk mencari informasi atau ilmu pengetahuan perihal tugas yang diberikan dosen. Selain karena memudahkan, gadget dapat dibawa kemana saja dan memuat banyak e-book di dalamnya. Tak heran jika mahasiswa jarang membawa buku dan sering menggunakan handphone. 


e) Kurangnya persediaan buku dan harga buku yang kurang terjangkau. Ketika mencari referensi buku untuk mengerjakan tugas terkadang mahasiswa sulit untuk menemukannya, karena persediaan buku di perpustakaan yang kurang memadai dan mahasiswa diharuskan pergi ke beberapa tempat untuk meminjam dan membeli buku dengan harga yang cukup mahal.


II. Akibat dari rendahnya minat baca

Dari adanya beberapa faktor penyebab rendahnya minat baca, terdapat akibat dari rendahnya minat baca. Minat baca yang rendah berpengaruh dari segi kemampuan mahasiswa yaitu kurangnya wawasan atau ilmu pengatahuan yang menyebabkan mahasiswa kurang menguasai beberapa cabang ilmu sehingga menimbulkan kemampuan yang kurang produktif. Wawasan dan ilmu pengetahuan dapat diperoleh dari kegiatan membaca, apabila mahasiswa malas untuk membaca buku, maka akan mudah termakan berita palsu, tidak bisa membedakan berita yang benar atau berita yang palsu. 


III. Upaya meningkatkan minat baca

Rendahnya minat baca dapat berpengaruh bagi mahasiswa. Maka dari itu upaya untuk meningkatkan minat baca sangat berperan penting. Berikut adalah upaya untuk meningkatkan minat baca:


a) Kegiatan mempromosikan buku sebagai bacaan yang menarik, sebaiknya penerbit bekerjasama dengan mass media seperti surat kabar, radio, TV untuk mempromosikan buku-buku berkualitas dengan harga terjangkau oleh masyarakat luas (Kasiyun, 2015). 


b) Menyediakan waktu untuk membaca. Para pembaca yang berpengalaman selalu menyediakan beberapa buku atau majalah yang dapat dibaca segera bila ada kesempatan. Bahkan para pelajar dan mahasiswa yang diberati dengan tugas-tugas kelas sekalipun dapat menyediakan waktu melanjutkan bacaan mereka kalau mereka benar-benar berminat menjadi orang yang senantiasa memperoleh penerangan-penerangan yang bijaksana, yang ramah (Tarigan, 2015). 


c) Untuk perguruan tinggi, memperbaiki fasilitas dan karakteristik pelayanan perpustakaan dan mengubah metode pengajaran dari teaching-based kepada learning-based. Peran perpustakaan harus diubah dari sekedar store house yang pasif menjadi educational house yang aktif. Reformasi perkuliahan akan mempunyai efek timbal balik pada perpustakaan, dan efek timbal balik yang sama akan dihasilkan dari bahan-bahan bacaan dan pelayanan perpustakaan yang disempurnakan (Kasiyun, 2015).   


d) Memperbaiki kembali penampilan perpustakaan agar menarik. Apabila yang menjadi alasan adalah rendahnya daya beli buku, maka dengan adanya perpustakaan yang nyaman, fasilitas yang memadai, serta pustaka yang relatif lengkap dan baru akan membuat kita jadi gemar membaca (Wahyuni, 2009).

 

C. Kesimpulan 

Rendahnya minat baca pada mahasiswa merupakan salah satu masalah dalam pengelolaan sumber daya manusia. Penyebabnya karena pelayanan fasilitas yang kurang mendukung dan kurangnya motivasi untuk membaca yang mengakibatkan mahasiswa kurangnya wawasan atau ilmu pengetahuan. Untuk itu, upaya untuk meningkatkan minat baca perlu dilakukan, seperti, meluangkan waktu untuk membaca, kegiatan mempromosikan buku bacaan dan memperbaiki fasilitas perpustakaan, karena dengan membaca bisa merangsang otak menjadi lebih baik dan menciptakan mahasiswa yang unggul, berprestasi dan produktif.

 

D. Daftar Pustaka

Sudarsana, U. (2015). Pembinaan Minat Baca. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.


Tarigan, Hendry Guntur. (2015). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Bandung Angkasa.


Kasiyun, S. (2015). Upaya Meningkatkan Minat Baca Sebagai Sarana Untuk Mencerdaskan Bangsa, Jurnal Pena Indonesia, 1, 90-91. Diakses 27 November 2019, dari 

http://journal.unesa.ac.id/index.php/jpi/article/view/140


RM Arnold, Prijana dkk. (2015). Potensi Membaca Buku Teks, Jurnal Kajian Informasi dan Perpustakaan, 3, 83. Diakses 27 November 2019 dari

http://journal.unpad.ac.id/jkip/article/view/9491


Triatma, I. (2016). Minat Baca Pada Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Delegan 2 Prambanan Sleman Yogyakarta, E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan, 5, 174. Diakses 28 November 2019, dari

http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/fiptp/article/view/3098/0


Wahyuni, S. (2009). Menumbuhkembangkan Minat Baca Menuju Masyarakat Literat, Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 16, 185. Diakses 29 November 2019, dari

http://journal.uny.ac.id/index.php/diksi/article/viewFile/6617/5677

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun