Mohon tunggu...
Nining Anggraini
Nining Anggraini Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati sosial kemasyarakatan

Pemerhati sosial/kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bilaku Sampai Waktuku

9 Juli 2016   10:21 Diperbarui: 9 Juli 2016   10:31 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam beranjak pekat

Bulan sabit mengerjapkan sinarnya

Kita masih berbincang

Berdua

Sepasang cangkir menemani

Aroma kopi masih menari

Dikau berpesan:

Bilaku sampai waktuku pulang,

Izinkan aku berangkat dari pangkuanmu

Lepaskan aku dengan senyum manismu

dan genggam terhangatmu

Bukan dengan raungan tangisan

Setelah itu kalian sibuk berbagi warisan

Bila kusampai waktuku pulang,

Tak perlu banyak alasan

Hanya untuk memuaskan dahaga pikiran

Satu-satunya alasan yang masuk akal

rindu yang tak tertahankan pada rumah asal

Dan ...Fajar pun datang

Menjemput malam untuk tidur panjang

Seperti janjimu, seperti pintamu

Kini ...Sewindu tlah berlalu

Sepasang cangkir masih menemani kopi

Mengalunkan aroma cinta

Di ruang perjamuan tak berbatas rasa

Karena bersama

Tak mensyaratkan apa-apa

Bogor 09.07.MMXVI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun