Mohon tunggu...
Nining Inovasia
Nining Inovasia Mohon Tunggu... -

Entrepreneur; Konsultan; Trainer Ibu dari dua anak; mempunyai unsur kepribadian - Api/Angin

Selanjutnya

Tutup

Money

Revolusi Mental, Supermarket dan Industri Kemasan Plastik

27 Februari 2016   09:08 Diperbarui: 27 Februari 2016   09:35 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini pemerintah mengeluarkan aturan bagi konsumen tentang kantong plastik berbayar. 

Sikap Pemerintah ini ibarat remaja yang sedang tawuran trus memilih lawan yang lebih kecil. Kalau jaman dulu orang yang seperti itu akan diejek "Beraninya kok sama anak kecil...sini kalau berani..lawan orang yang sepadan"

Saya mendukung banget mengurangi pemakaian plastik untuk kelangsungan hidup bumi. Saya berupaya bawa tas sendiri atau pakai kardus bekas bila belanja di mall, asisten RT di rumah kalau belanja di tukang sayur malah pakai tampah (terbuat dari anyaman bambu). Itu adalah wujud kontribusi saya yang orang kecil ini terhadap bumi. Berhubung saya "anak kecil" ya mungkin kontribusinya hanya bisa segitu dan efeknya hanya kayak cubitan yang nggak berasa apa2 bagi bumi.

Lhaa nek pemerintah itu khan "anak besar"? mestinya cari lawan yang setimpal dong. Ngapain pemerintah hanya melarang belanja pakai kantong plastik di mall? Apalagi kantong2 plastik di mall besar itu sekarang sudah degradable...sudah bisa terurai setelah 2 atau 3 tahun. Bandingkan dengan kemasan plastiknya industri2 besar seperti minyak goreng, sampo, tepung terigu, gula pasir, mie instan, beras, stereofom untuk daging, ayam dsb dsb. Coba bandingkan kalau pulang dari belanja di supermarket, lebih banyak mana sampah plastiknya kantong kresek yang degradable atau kantong kemasan makanan2 itu?. Jadi yang lebih banyak nyumbang kerusakan bumi itu ibu2 RT yang belanja pakai kantong kresek yang bisa terurai dalam jangka waktu 2 tahun, atau industri2 gede yang sudah membakar hutan, nebang banyak pohon, masih pakai kemasan plastik yang ratusan tahun gak terurai pulak?

Pemerintah itu beraninya hanya melarang rakyatnya yang dalam hal ini ibarat "anak kecil". Kenapa nggak berani menghadapi lawan yang sepadan? Dengan menyuruh kami nggak pakai kantong degradable, berarti pemerintah juga mematikan usaha anak negeri yang dengan inovasinya telah berhasil membuat plastik degradable. Ayooo kalau berani...larang dong industri2 itu pakai kemasan plastik yang tidak degradable. Trus gimana caranya? Pakai senjata apa melawan mereka?

Lhaa pemerintah khan mencanangkan revolusi mental..ya ini juga termasuk bagian dari revolusi mental. Ubah cara jualan dan cara belanja rakyat. Biasakan dengan cara ISI ULANG. Jaman dulu kami belanja minyak goreng bawa botol sendiri dari rumah, minyak tanah bawa jrigen. Pemerintah berani nggak bikin aturan yang mengubah mental pengusaha2 supermarket itu? Bertahap saja dulu deh...nggak usah langsung semuanya.  Buat aturan:

=Supermarket tidak boleh menjual bahan pokok dengan menggunakan kemasan plastik=

Jadi kalau mau jual minyak goreng, ya sediakan gentong besar. Customer silahkan bawa botol sendiri2 dan diisi disitu kemudian diukur berapa liter. Begitu juga dengan beras dan gula. Sediakan curah...pelanggan supaya membawa tempat sendiri, ditimbang dan ditentukan harganya. Bikin saja peraturan untuk bahan kebutuhan pokok dulu (beras, gula, minyak). Nanti kalau masyarakat sudah biasa baru ditingkatkan aturannya bagi bahan makanan lain. Repot? itu hanya masalah mind set saja..kalau NIATnya memang menjaga bumi, mengubah perilaku seperti itu ya nggak akan merepotkan...karena trade off nya juga akan kembali ke kehidupan manusia yang lebih baik. Itu baru revolusi mental

= Industri minyak goreng, beras, gula dan industri2 turunannya tidak boleh menjual produknya dalam kemasan kecil=

Pemerintah melarang sinar mas, wilmar, sugar group menjual produk mereka dalam kemasan kecil seperti bimoli, sania, tropikal, gulaku, beras2 kemasan dll. Mereka hanya diijinkan menjual dalam kemasan minimal 25 kg/25 liter. Kemudia larang juga pedagang2 eceran menjualnya dengan kemasan2 plastik kecil2

= Pemerintah menggerakkan industri2 kecil untuk membuat tas dari bahan alami yang bisa di daur ulang=

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun