Mohon tunggu...
Nining Inovasia
Nining Inovasia Mohon Tunggu... -

Entrepreneur; Konsultan; Trainer Ibu dari dua anak; mempunyai unsur kepribadian - Api/Angin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kaum Menengah Telah Menciptakan Tirani

3 Oktober 2016   23:20 Diperbarui: 5 Oktober 2016   05:49 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ahok juga melakukan branding “independent”. Dia melawan kemapanan politik yang selama ini didominasi partai. Ahok mendahului melangkah sebelum partai berbuat apa-apa mempersiapkan pilkada, dengan membentuk “Teman Ahok”. Tentu saja kemasannya musti meyakinkan. Teman Ahok terdiri dari anak-anak muda, juru bicaranya juga yang berjilbab, seolah-olah mewakili orang muda sebagai “agent of change” bagi perpolitikan bangsa. Gertakannya berhasil…partai-partai besar bahkan PDIP pun terpaksa harus mendukungnya karena popularitasnya tak terbendung.

Kegilaan ini semakin mendapatkan legitimasi ketika warga miskin teriak-teriak ke Presiden Jokowi yang dulu pernah berjanji untuk tidak menggusur, ternyata pak presiden seolah-olah tidak mendengar. Meskipun kontrak politik ataupun video2 janjinya disebar kemana-mana, pak Jokowi sepertinya tidak memikirkan lagi citranya sebagai premimpin rakyat kecil. Jokowi sepertinya memang menaruh Ahok sebagai bad guy untuk mengerjakan “dirty work”nya. Bukan rahasia umum lagi kalau Jokowi menginginkan Ahok duduk lagi di DKI 1…sehingga dia membujuk Ridwan Kamil supaya tidak maju ke DKI, dan mungkin juga membujuk Mega untuk tidak memajukan Risma (rumornya dengan imbalan Budi Gunawan diberi kedudukan sebagai Kepala BIN?)

http://m.rmol.co/read/2016/04/10/242701/Ini-Isi-Kontrak-Politik-Jokowi-Yang-Dilanggar-Ahok-

https://www.facebook.com/bilven.sandalista/videos/1294029883971648/

Terasa menyakitkan, ketika menyadari bahwa rakyat rupanya hanya digunakan untuk mendulang suara.

Dulu...Jokowi dan Ahok itu bukan siapa2, mereka baru diperhitungkan oleh partai setelah Jokowi blusukan ke kaum marginal yang dengan polos mengumpulkan koin dan menghimpun suara untuk mendukungnya karena terpesona dengan "branding"nya sebagai pemimpin kaum papa.

Setelah Jokowi berhasil jadi presiden...kaum miskin itu ditinggalkan.
 Ahok memulai "branding" baru sebagai penentang koruptor dan partai, dengan menggandeng anak-anak muda teman Ahok
 Begitu partai mulai melirik, anak2 muda ditinggalkan dan melenggang bersama partai.

Saat ini "jualan"nya untuk kelas menengah....yang terpesona dengan semua pembangunan fisik ala singapora dan hongkong...sungai bersih, taman indah, gedung megah. Kaum menengah yang memuja dan mengelu-elukan inilah yang diharapkan menghimpun suara untuk kekuasaan selanjutnya

Sadarkah kaum menengah ini bahwa bisa jadi nantinya mereka akan jadi korban selanjutnya? Setelah penggusuran, ahok bilang bahwa tanah sekitar kampung pulo naik. Kira-kira perampasan tanah dari orang miskin ini mau digunakan untuk apa? untuk dijadikan teras riverside nya apartemen yang sudah dimiliki pengembang? Siapa yang nanti mampu membeli properti2 tsb? semoga kaum menengah pendukung gubernur itu nanti kuat untuk membelinya dan bukannya dibeli oleh orang asing yang saat ini oleh Jokowi sudah diijinkan mempunyai properti di Indonesia.

https://m.tempo.co/read/news/2016/01/26/083739375/ahok-klaim-pasca-penggusuran-harga-tanah-kampung-pulo-naik

Penggusuran sudah ada sejak jaman Suharto. Jaman Sutiyoso, Foke juga ada penggusuran. Tetapi jaman dulu kaum menengah kalaupun nggak berani protes, mereka diam saja….kalau sekarang kaum menengah justru menjadi cheerleader nya Sang Penguasa sehingga kebejatan menjadi tarian sukacita massal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun