Mohon tunggu...
ninik sumarninanring
ninik sumarninanring Mohon Tunggu... Full Time Blogger - menikah

hobi saya menulis, karena bagi saya menulis akan mengasah kemampuan saya.

Selanjutnya

Tutup

Money

Harga Bawang Putih Melambung, Karena Virus Corona

11 Februari 2020   14:16 Diperbarui: 11 Februari 2020   14:20 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PEDAGANG BAWANG PUTIH DI PASAR MAROS--dokpri

MAROS - Harga bawang putih di sejumlah pasar di Maros kian melambung. Dari harga normal Rp 30 ribu, kini sudah mencapai Rp 60 ribu perkilogramnya. Hal itu dikarenakan minimnya stok sejak wabah virus corona di Cina beberapa pekan terakhir.

Beberapa pedagang di Pasar Rakyat Butta Salewangan Maros mengatakan, kenaikan harga bawang putih itu sudah dirasakan selama satu minggu. Dampaknya, mereka terpaksa mengeluarkan modal yang lebih besar untuk menutupi kebutuhan belanja.

"Sudah 1 minggulah begini. Harganya tiba-tiba nail seratus persen. Biasanyakan harga itu perlahan-lahan yah. Nah ini malah langsung naik drastis. Kami juga kaget kok bisa begitu. Katanya karena virus corona," kata seorang pedagang, Najmiah, Selasa (11/02) kemarin.

Kenaikan harga dua kali lipat itu, menurut mereka berlaku untuk semua jenis bawang putih. Pedagang pun terpaksa mencampur bawang kualitas bagus dengan yang sedang agar harganya tidak terlalu tinggi ke konsumen. Pasalnya, peminat bawang putih ini tidak berkurang meski harganya selangit.

"Pembeli sama saja, tidak berkurang sejak harga naik. Kami tawarkan bawang itu dicampur yang kualitas bagus dengan yang sedang. Harganya memang sedikit beda itu. Tapi sama-sama naik dua kali lipat dari biasanya," lanjutnya.

Selain harga bawang putih melonjal tajam, pedagang juga mengaku terpaksa menaikkan harga jual semua jenis cabai, sejak sebulan terkahir. Beda dengan bawang putih, kenaikan harga cabai itu dikarenakan faktor cuaca yang hingga saat ini masih turun hujan.

"Lombok ini naiknya tinggi juga, dari biasanya Rp 10 ribu, sekarang naik Rp 50 ribu sekilo. Memang pasokannya juga sedikit. Tapi itu biasa kalau musim hujan begini, harga lombok memang juga naik tinggi sekali," sebutnya.

Dikonfirmasi, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Maros, Kamaluddin Nur mengklaim stok bawang putih untuk kebutuhan pasar di Maros ini masih tercukupi. Meski ada kenaikan, ia menyebut itu masih wajar karena bawang putih impor dari Cina.

"Kalau stok bawang putih untuk kebutuhan Maros, data kita itu masih mencukupilah. Memang ada kenaikan tapi itu normal saja karena kan ini barang impor, pengaruhnya tentu bukan Maros saja. Kita harap, ini cepat selesai semua dan harga bawang putih kembali normal," bebernya.

Kamaluddin mengaku, pihaknya masih mengkonsultasikan rencana operasi pasar untuk beberapa jenis komuditas seperti bawang dan cabai yang harganya naik itu. Jika memang diperlukan, pihaknya akan turun melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga.

"Kita masih konsultasikan. Mungkin kita lihat dulu perkembangannya seperti apa. Baru akan kita lakukan operasi pasar jika memang dibutuhkan untuk menstabilkan harga komuditas yang naik itu," pungkasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun