Nyanyian lirih
waktu renta
sedang langit lirih, mendung
tanah berpijak anteng,
tak ada hingar
bumi  meratap sendirian Â
mentari meredup
menyanyikan tembang lirih
luka, kelabu
terkatup
rasa pasrah
terpaku dalam tatap
tersipu dalam ratap
setiap nafas anugerah
goresan indah karunia-Nya
andai gelora mengabdi
suatu hari
'kan menjadi pahatan abadi
sayang, jiwa semakin remuk
hati semakin terseret, menjauh
berjejer pula kerikil-kerikil
menikam kaki
menggalak batin
tersungkur, lalu jatuh
memeluk bayang nan kelu
NK/24/09/2020
@SangiheBanuaku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!