Mohon tunggu...
Ninik Karalo
Ninik Karalo Mohon Tunggu... Guru - Pendidik berhati mulia

Fashion Designer, penikmat pantai, penjelajah aksara-aksara diksi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dia Hanya Bisa Memelintir Hati

2 Agustus 2020   10:56 Diperbarui: 2 Agustus 2020   10:50 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia Hanya Bisa Memelintir Hati

Terpampang sebingkai foto gambar diri
Di bawahnya, bingkai lain menghias ruang pikir
Di dinding bercat putih, hati mengaduk-aduk memori
Ada rindu menoreh indah persis di unjung sepi

Sofa usang di bawah bingkai melumat habis hayal itu
Disorotkan matanya, ada bayangan menyangkut
Gambar dalam bingkai itu menyembilu kalbu
Ditatapnya lagi, khawatir melanda gelisah biru

Tapi logika merisik. Ini bukan bunga tidur!
"Ini gambarmu gambarku," dia pun merungut
Ingin menepis sungkawa tapi senyum hambar itu
Pipi maskulin menyodok persis di lesung nyaris tirus

Ada ketulusan dan kepolosan tersirat di sana
Gelora rindu tersirat menggagahi potret diri
Pancaran keluguan menghampar dalam foto usang
Batinnya terkesima. Diam-diam senyum tersungging

Di balik segala kecamuk menjelajah kata bertuah
Kerinduan terselip ragu hampir termuntahkan
Walau syukur terus membahana dalam tirakat  
Menggeliat di beranda logika, menampar keangkuhan

Suara hati menebar aroma di setiap gemerincing
Gejolak rasa menggandeng salut penuh emosi
Kamu berubah, Sob! Bagai kupu-kupu cantik
Gemuruh kasih riuh menghembus bagai angin

Sayang, dia hanya bisa meradang tanpa terjawab
Renyah bergemuruh tanpa tahu gerangan penyebab
"Andai bisa jujur, aku hanya bisa memelintir hati."
pungkasnya jauh di kedalaman sunyi
 
NK/02/08/2020

#SangiheBanuaku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun