Mohon tunggu...
Nines Latifa Puspowangi
Nines Latifa Puspowangi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 22107030050

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Golput Itu Keren?

7 Mei 2023   07:10 Diperbarui: 7 Mei 2023   07:08 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Instagram UIN Sunan Kalijaga

Tidak lama lagi Pemilihan Umum (Pemilu) Presiden 2024 akan berlangsung , Hak memilih rakyat Indonesia disini tentunya akan sangat memeranguhi siapa presiden baru Republik Indonesia.
Maka dari itu pada Jum'at, 05 Mei 2023, UIN Sunan Kalijaga berkolaborasi dengan KPU, BAWASLU, dan KOMINFO untuk mensosialisikan Pemilu tahun 2024 yang menjunjung tema "PEMUDA SADAR PEMILU" yang diadakan di Gedung Prof. R. H. A. Soenarjo, SH. atau Gedung Convention Hall dengan Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga sebagai peserta sosialisasi.

Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk meningkatan pengetahuan sekaligus menyadarkan pemuda bangsa tentang pentingnya menggunakan hak pilih dalam pemilu 2024 dan untuk mengurangi keinginan untuk golput.

Dalam musim Pemilu seperti ini tidak hanya akan diwarnai oleh masyarakat yang memilih pasangan calon (Paslon), tentunya adapula masyarakat yang lebih memilih untuk tidak menggunakan hak pilih nya.

Golput atau Golongan Putih istilah yang hanya ada di Indonesia merupakan golongan yang memilih untuk tidak memilih. Tren golput ini muncul saat masa pemerintahan orde baru dan terus berkembang hingga melekat pada masyarakat Indonesia sekarang. Saat ini golput dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :

  • Golput karena masalah teknis

Pemilih tidak menggunakan hak pilih dikarenakan berhalangan hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), dan

  • Golput karena disengaja (ideologis)

Pemilih dengan sadar lebih memilih untuk tidak menggunakan hak suaranya.

Golput ini sering disalahartikan sebagai kewajiban dan juga sering dilarang untuk dilakukan, pada kenyataannya golput bukan merupakan kewajiban karena ini merupakan "Hak Pilih". Dilansir dari website cnnindonesia jika kewajiban adalah sesuatu yang harus dilaksanakan tetapi hak adalah bentuk kebenaran, kepemilikan, kewenangan, kekuasaan, derajat, dan wewenang menurut hukum. Jadi dapat disimpulkan jika kewajiban adalah hal yang harus dilakukan dan hak adalah hal yang boleh dilakukan atau tidak sesuai dengan keinginan seseorang.

Menurut Pasal 515 dalam Undang Undang Nomor 7 Tahun 2017 "Setiap orang yang dengan sengaja pada saat pemungutan suara menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada Pemilih supaya tidak menggunakan hak pilihnya atau memilih Peserta Pemilu tertntu atau menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suaranya tidak sah, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak Rp36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah)." Golput memang diperbolehkan tetapi jika terdapat unsur pemaksaan dan lainnya, maka akan dikenakan sanksi sesuai Undang Undang berikut.

Sumber : Instagram UIN Sunan Kalijaga
Sumber : Instagram UIN Sunan Kalijaga

Salah satu narasumber, Vania Yolanda N, S.I.P. mengatakan jika pada pemilu tahun 2024, Generasi Z akan menjadi penyumbang hak pilih terbanyak dengan total 55% dan kalau 50% dari Generasi Z memilih untuk "golput" maka 20% hak pilih akan hilang. Beliaupun mengatakan "Walaupun kamu tidak tertarik dengan hal politik, paling tidak jangan melakukan golput, karena golput tidak menyelesaikan masalah dan juga hak pilih mu sangat berpengaruh di Pemilu 2024"

Dari hasil wawancara yang saya lakukan 2 dari 6 mahasiswa, memilih untuk golput, "Aku melihat salah satu TV luar negeri, yang menjadikan Indonesia sebagai bahan candaan, mereka mengatakan bahwa Di Indonesia sebelum hasil pengumuman pemungutan suara itu mereka sudah tau hasilnya." Ungkap Getos mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga.

Lalu, 1 diantara 6 mahasiswa mengungkapkan jika ia masih bingung untuk lebih memilih menggunakan hak suaranya atau justru malah akan melakukan golput, "Aku masih belum tau mau milih atau ngga, karena masih belum yakin dengan pasangan yang dicalonkan."

Sedangkan 3 mahasiswa lainnya memilih untuk menggunakan hak suara. "Walaupun tidak ada yang cocok, setidaknya bisa memilih mana yang sekiranya lebih baik, dan walaupun hasil pemungutan suara berbeda dengan yang dipilih tetapi setidaknya saya sudah menggunakan hak pilih." Begitu kata Dzul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun