Mohon tunggu...
Nines Latifa Puspowangi
Nines Latifa Puspowangi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga 22107030050

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jadi People Pleaser Itu Enak?

14 Maret 2023   07:10 Diperbarui: 14 Maret 2023   07:51 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://tesbakatindonesia.com/temukanlah-siapa-aku-yang-sebenarnya/

Jadi People pleaser enak? iya enak, tapi enaknya di orang lain bukan di kamu. Yuk simak sampai habis tentang People pleaser.

Buat kamu yang selalu mengatakan "ya" disetiap ajakan atau obrolan? Padahal hal tersebut sudah diluar kendali mu, mungkin saja kamu seorang people pleaser. 

Menurut Susan Newman, Psikolog asal Amerika serikat, People pleaser adalah seseorang yang selalu berusaha untuk melakukan atau mengatakan hal yang dapat menyenangkan orang lain, meski bertentangan dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan yang bertujuan agar orang lain tidak kecewa padanya.

Setelah kamu paham dengan arti dari people pleaser, yuk kita bahas apa saja ciri-ciri dari people pleaser;

Berikut ciri-ciri people pleaser :

  • Sulit mengatakan "tidak" atau terlalu mudah untuk berkata "iya"

Sumber : https://pin.it/2N1Zfli
Sumber : https://pin.it/2N1Zfli

Kalau kamu melakukan hal tersebut, maka kamu takut akan dicap tidak peduli atau acuh dengan lingkungan sekitar, mungkin saja kamu bilang "iya dengan senyum" tetapi sebenarnya didalam hati keberatan.

  • Mengutamakan kepentingan orang lain

People pleaser cenderung menaruh kepentingan orang lain diatas kepentingan diri sendiri dengan tujuan agar disenangi oleh orang lain, walaupun dari luar tersenyum tapi dalam hati ia menyimpang berbagai emosi seperti marah, kesal, bahkan kebencian.

  • Memiliki kebutuan yang tinggi

Validasi yang kuat dari orang lain sangat diperlukan seorang people pleaser, pada akhirnya ia tidak menyampaikan pendapatnya dan hanya mengikuti orang lain dan secara tidak langsung dapat dinilai sebagai pribadi yang tidak punya pendirian.

  • Tidak mengenali diri sendiri

Sumber : https://tesbakatindonesia.com/temukanlah-siapa-aku-yang-sebenarnya/
Sumber : https://tesbakatindonesia.com/temukanlah-siapa-aku-yang-sebenarnya/

Karena fokus utamanya ada pada orang lain, ia akan acuh pada dirinya sendiri hingga tidak mengenal "aku", sehingga tidak tahu apa yang ia inginkan, rasakan, atau butuhkan.

  • Kerap meminta maaf

Sumber : https://www.bola.com/ragam/read/5038874/40-kata-minta-maaf-atas-kesalahan-selama-ini
Sumber : https://www.bola.com/ragam/read/5038874/40-kata-minta-maaf-atas-kesalahan-selama-ini

Merasa tanggung jawab orang lain juga merupakan tanggung jawabnya jadi kesalahan orang lain bisa menjadi kesalahan dia juga.

  • Memiliki penilaian yang rendah terhadap dirinya

Dengan pemikiran "Ia layak dicintai jika ia memberikan segalanya", pemikiran tersebut sangat berbahaya jika ia jatuh kedalam hubungan yang terdapat kekerasan karena dia bisa dengan mudah memaafkan pasangan dan hal terburuknya menganggap kalau kekerasan yang dilakukan adalah bentuk cinta dari pasangan atau temannya.

Menyenangkan orang memang dapat membuat kita bahagia dan kita juga bisa menjalin hubungan dengan orang lain lebih baik jika kita mempertimbangkan keinginan dan perasaan mereka, tapi jika berlebihan bisa merugikan people pleaser sendiri dan orang sekitarnya karena selalu menyenangkan orang lain jadinya mereka mudah dimanfaatkan oleh orang lain sehingga hidupnya jadi kurang memuaskan.

Masa lalu seseorang dapat memengaruhi terbentuknya karakter people pleaser,

  • Jika dibesarkan oleh figur kurang bisa menerima atau memaafkan perlawanan naluriah dari seorang anak seperti adanya keinginan untuk makan makanan yang berbeda dari yang sudah disiapkan atau tidak sengaja menumpahkan minumnya dan mungkin feedback yang ia terima dari orang tuanya adalah marah besar.
  • Tumbuh dilingkungan atau memiliki orang tua yang rapuh, maka ia terbiasa menyembunyikan perasaanya dan hal-hal yang tidak enak agar tidak mengusik pemikiran kedua orang tuanya.
  • Tidak memiliki ruang untuk menyampaikan pendapatnya, terjadinya perbedaan opini dapat menyebabkan perselisihan, secara tidak langsung pola pikir yang tertanam adalah untuk bertahan hidup ia harus menjalani ekspektasi orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun