Mohon tunggu...
Nindira Aryudhani
Nindira Aryudhani Mohon Tunggu... Full time mom and housewife -

Full Time Mom and Housewife

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Si Kaya, Calon Penguasa

20 Agustus 2018   07:39 Diperbarui: 20 Agustus 2018   08:58 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Demikianlah, itu terjadi sebagaimana yang diceritakan oleh ath-Thabari dalam Trkh ath-Thabari, oleh Ibn Qutaibah pengarang buku Al-Immah wa as-Siysah---yang lebih dikenal dengan sebutan Trkh al-Khulaf', dan oleh Ibn Saad dalam Thabaqt al-Kubr. 

Kemudian Umar menunjuk Abu Thalhah al-Anshari bersama lima puluh orang lainnya untuk mengawal mereka. Beliau menugasi Miqdad untuk memilih tempat bagi para calon itu untuk mengadakan pertemuan. Kemudian setelah Beliau wafat dan setelah para calon berkumpul, Abdurrahman bin Auf berkata, "Siapa di antara kalian yang bersedia mengundurkan diri dan bersedia menyerahkan urusannya untuk dipimpin oleh orang yang terbaik di antara kalian?" Semuanya diam. Abdurrahman bin Auf berkata lagi, "Aku mengundurkan diri." Ya, Abdurrahman bin Auf pernah menjadi salah satu calon khalifah pengganti Umar bin Khaththab.

Lalu dari kelima orang yang tersisa, Abdurrahman mulai meminta pendapat mereka satu per satu. Ia menanyai mereka, seandainya perkara itu diserahkan kepada masing-masing, siapa di antara mereka yang lebih berhak. Akhirnya, jawabannya mengerucut pada dua orang, Ali dan Utsman. 

Setelah itu, Abdurrahman mulai merujuk kepada pendapat kaum Muslim dengan menanyai mereka siapa di antara kedua orang itu (Ali dan Utsman) yang mereka kehendaki. 

Beliau menanyai baik laki-laki maupun perempuan dalam rangka menggali pendapat masyarakat. Abdurrahman bin Auf melakukannya bukan hanya pada siang hari, tetapi juga pada malam hari. Imam al-Bukhari mengeluarkan riwayat dari jalan al-Miswar bin Mukhrimah yang berkata, "Abdurrahman mengetuk pintu rumahku pada tengah malam, Ia mengetuk pintu hingga aku terbangun. Ia berkata, 'Aku melihat engkau tidur. Demi Allah, janganlah engkau menghabiskan tiga hari ini---yakni tiga malam---dengan banyak tidur.'" Akhirnya, suara masyarakat menetapkan Utsman sebagai khalifah. Dan ketika orang-orang melaksanakan shalat subuh, sempurnalah pembaiatan Utsman.

Sebagaimana diketahui, Abdurrahman bin Auf adalah salah seorang dari delapan orang yang paling dahulu masuk Islam. Beliau adalah seorang saudagar yang berhasil, dengan keberhasilan yang paling besar dan sempurna. 

Beliau pulalah orang yang kaya raya, dengan kekayaan yang paling banyak dan melimpah ruah. Beliau juga seorang mukmin yang bijaksana, tak sudi harta benda kekayaannya menjadi sebab baginya untuk meninggalkan kafilah iman dan pahala surga. Tak heran, jika selanjutnya Nabi mengabarkannya bahwa beliau termasuk salah satu dari sepuluh shahabat yang dijamin masuk surga.

Perniagaan bagi seorang Abdurrahman bin Auf bukan berarti rakus. Bukan pula suka menumpuk harta atau hidup mewah dan riya'. Kekayaan baginya adalah suatu ladang amal sholih dalam rangka menambah dekatnya jiwa kepada Allah dan berkorban di jalan-Nya. 

Barang apa saja yang beliau kelola dan dijadikan pokok perniagaan, pasti menguntungkannya. Ini semata karena beliau selalu bermodal dan berniaga dengan barang yang halal. 

Beliau juga menjauhkan diri dari perbuatan haram dan syubhat. Semua usahanya semata ditujukan untuk meraih ridho Allah. Inilah yang semakin menambah kekayaannya.

Ibnu Auf adalah seorang pemimpin yang mengendalikan hartanya. Buktinya, beliau tak hendak celaka dengan mengumpulkannya dan tidak pula dengan menyimpannya. Kekayaannya pun tidak membangkitkan kesombongan dan takabur pada dirinya. Padahal menurut sifat dasar manusia, sudah menjadi tabiat bahwa harta mengandung kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun