Mohon tunggu...
Nindira Aryudhani
Nindira Aryudhani Mohon Tunggu... Full time mom and housewife -

Full Time Mom and Housewife

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka dari Segala Bentuk Penjajahan

19 Agustus 2018   15:36 Diperbarui: 19 Agustus 2018   15:48 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dari KBBI online, arti kata 'merdeka' adalah bebas dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya; berdiri sendiri, tidak terkena atau lepas dari tuntutan; serta tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; juga leluasa.

Makna 'merdeka' yang seperti ini pula yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea pertama, "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

Dan alinea kedua, "Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur."

Pada era modern pasca kemerdekaan Indonesia tahun 1945, yaitu saat ini, nyatanya kata 'merdeka' di Indonesia ini kemudian berkembang menjadi lebih dari satu makna. Dua diantaranya, 'kebebasan' dan 'pembebasan'. Namun keduanya memiliki perbedaan makna yang hakiki.

'Kebebasan' dapat disandingkan dengan kata 'liberal'. Kebebasan secara umum dimasukan dalam filosofi politik yang memfasilitasi para individu bertindak sesuai dengan keinginannya. 'Merdeka' yang dimaknai 'kebebasan' sangat memberikan ruang terbuka bagi ide liberalisme dengan segala variabelnya.

Variabel-variabel kebebasan itu meliputi kebebasan individu, kebebasan beragama, kebebasan kepemilikan, dan kebebasan berpendapat. Inilah yang menyebabkan ide liberalisme tidak layak diterima. Karena tidak punya standar kebenaran sejati. Yang ada justru standar ganda yang tak bisa dipegang ujung dan pangkalnya.

Ini menunjukkan bahwa ide rapuh liberalisme berpijak pada kebebasan yang meniscayakan relativitas fakta. Bahkan menjadikan pengembannya meniadakan aspek keterikatan kepada aturan dari Sang Pemilik Kehidupan.

Sebaliknya 'merdeka' yang dimaknai 'pembebasan', yakni berupa penentangan terhadap penjajahan dalam segala bentuk dan istilahnya. Semua dalam rangka membebaskan manusia dari kepemimpinan berpikir ala penjajah, mencabut hingga ke akar-akarnya; baik dari aspek budaya, politik, militer, ekonomi, dan sebagainya.

Memerdekakan manusia dari pemujaan dunia menuju penghambaan kepada Allah semata, itulah yang layak dimaknai dengan pembebasan. Memerdekakan adalah melepaskan dari penjajahan. Yaitu dengan membangkitkan kembali umat Islam dari kemerosotan berpikir yang amat parah. 

Kemerosotan berpikir yang membuat mereka mudah terjajah, pasca fisik hingga pemikiran. Pembebasan adalah membebaskan umat dari ide-ide, sistem perundang-undangan dan hukum-hukum kufur, serta membebaskan mereka dari kekuasaan dan dominasi negara-negara kafir penjajah.

Demikianlah uraian tentang makna 'merdeka'. Hingga layak untuk dibahas lebih lanjut mengenai langkah-langkah untuk menegakkan perisai sejati bagi umat Islam agar tak terjajah. Ini pula urgennya aktivitas dakwah untuk menegakkan kembali Khilafah serta menerapkan hukum-hukum yang telah diturunkan Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun