Mohon tunggu...
Nindi Fatqiya
Nindi Fatqiya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mendidik Anak Secara Al Quran dan Sunah Era Modernisasi

18 April 2018   20:46 Diperbarui: 18 April 2018   20:55 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara mengenai fase perkembangan pendidikan anak, maka dapat dipahami ini menurut kajian ilmu jiwa perkembangan Islam dapat dimulai sejak dalam kandungan.Dengan alasan mendasar karena pada hakikatnya pembentukan manusia ini dimulai sejak dari janin dan ditiupkannya ruh (nyawa).Hal ini yang secara psikologis dapat diamati perkembangannya, meskipun secara hakiki baru sebagian saja yang dapat diketahui. Allah menjelaskan :

Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh.Katakanlah : "Ruh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." (QS 17;85)

 

            Kata " anak " dalam ungkapan al Qur'an disebutkan dengan istilah al athfal dengan pengertian anak mulai lahir sampai usia baligh. Hal ini seperti tertera pada ayat berikut :

Dan apabila anak-anakmu telah sampai umur baligh, maka hendaklah mereka meminta izin, seperti orang-orang yang sebelum mereka meminta izin.Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya.Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS 24; 59)

            Meskipun anak dalam kandungan masih abstrak, namun pendidikan itu sudah bisa dimulai melihat ketertarikannya pada ibu yang mengandungnya (pendidikan prenetal). Sedangkan secara nyata, pendidikan Islam tentang anak banyak diarahkan pada pendidikan postnatal (setelah kelahiran). Tepatnya dimulai sejak penamaan anak, dimana hal ini berdasarkan pada penjelasan hadist Nabi :

"Diriwayatkan oleh pemilik kita sunan dari Sumayyah, ia berkata : Nabi Saw, bersabda, setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya , sehingga disembelih untuknya aqiqah pada hari ketujuh, diberi nama, dan dicukur rambutnya."

Juga dalam hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim :

"Hadis dari Sulaiman bin Mughirah dari Tsabit, dari Annas r.a berkata, Nabi Saw, bersabda : pada suatu malamku dilahirkan seorang bayi lau aku beri nama Abi Ibrahim."

Menurut hadist diatas anak mampu memahami dengan jelas dan peran orangtua mendidik anaknya secara islami, meskipun di era modrnisasi ini orang tua yang sibuk dengan geget tidak pernah memperhatikan anaknya  kasihan anaknya menjadi lalai dan korban orang tua dengan zaman yang seperti ini, sebaiknya orang tua harus mempreoritaskan anak yang pertama , kadang wanita karir yang sibuk dengan pekerjaannya akan semakain lupa dengan kewajiban yaitu mengurus anak yang paling utama,  yang di jelaskan diatas itu insyaalah membantu peran orangtua untuk mendidik anak.

Tahap perkembangan anak dimulai dari fase bayi hingga tumbuh dewasa pendidikan agama dan karakter sangatlah penting  untuk anak.  Begitu pun untuk kebaikan mereka dimasa depan kelak, sampai mereka mempunyai kehidupan sendiri kelak. Karena ilmu agama kalau tidak didapat dimasa golden age seperti ini akan berakibat fatal atau kasihan terhadap anak itu tersebut.

                

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun