Berbicara tentang budaya pendidikan di Indonesia kini banyaknya mahasiswa mahasiswi tidak tau norma dan sopan santun terhadap dosen orang yang paling mulia dan sangat di hargai dengan ilmunya beliau kita tidak akan menjadi orang pintar dan cedas seperti ini. Pendidikan yang berkarakter akan menciptakan banyak intelektual terlepelajar bukan intelektual kurang ajar, semua ilmu yang diserap dari otak kita akan selalu dapat di ingat sepanjang masa, dengan itu mbah sujiwo tejo menjelaskan dengan berbaltan lagu-lagu yang diiringi dengan gitar bersama tim paduan suara beliau menjelaskan dan bernyanyi dengan lirik lagu seperti ini
Sugih tanpo bondo
Digadya tanpa aji
Trimo mawih pasrah
Sepi pamrih jebik ajrih
Langgeng tanpa susah tanpo seneng
Anteng manteng, sugih jeneng
Berdasarkan parikan/puisi yang beliau dawuh dapat di artikan sebagai manusia kaya mampu memiliki harta tetapi tidak bisa mengamalkan ilmu yang dia punya, jadi percuma dan tidak bermanfaatbagi orang lain dan akahirnya menerima apa yang adanya tanpa patang menyerah tetap semangat sabar menerima yang ada tabah sabar dan menimati apa yang kita punya bersyukur dengan apa yang dimiliki nyaman tentram damai
Ilmu itu untuuk memahami dan dimengerti tugas guru hanya membimbing jika murid itu merasa kesusahan guru akan membantu semaksimal mungkin, guru hanya fasilator
Indonesia tanpa pendidikan tak mungkin bertahan sepanjang ini itulah pesan dari mbah Sujiwo Tejo