Mohon tunggu...
Ninda Wulan
Ninda Wulan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi UMM

What you want is seen from what you do

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional (EQ) dengan Perilaku Menyimpang pada Remaja

15 Juni 2021   13:00 Diperbarui: 15 Oktober 2021   06:58 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adolescence is a time in wich you experience everything more intensely -Edward Zwick-

Masa remaja atau biasa disebut sebagai masa pubertas merupakan masa dimana anak mengembangkan banyak kemampuan kognitif dan sosial yang mereka miliki untuk mencari bakat serta identitas diri mereka. Masa ini pula disebut sebagai masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa sehingga pada masa ini remaja mengalami banyak tantangan.

Pada masa remaja, individu mengalami perkembangan yang pesat mencapai kematangan fisik, sosial, dan emosi. Perkembangan emosi pada aspek ini meliputi kemampuan remaja untuk mencintai, merasa nyaman, berani, gembira, takut, dan marah serta bentuk-bentuk emosi lainnya. Periode ini disebut sebagai periode heightened emotionality, yaitu suatu keadaan dimana kondisi emosi tampak lebih tinggi atau tampak lebih intens dibandingkan dengan keadaan normal. Emosi yang tinggi dapat termanifestasikan dalam berbagai bentuk perilaku seperti bingung, emosi berkobar-kobar atau mudah meledak, bertengkar, tak bergairah, pemalas, membentuk mekanisme pertahanan diri.(Alma, 2013)

Diharapkan remaja dapat melalui tantangan tersebut dengan baik dan sukses. Namun, ketika seorang remaja tidak mampu mengatasi tantangan tersebut dengan baik maka akan muncul berbagai konsekuensi psikologis, emosional, dan behavioral yang merugikan berbentuk perilaku menyimpang atau dikenal sebagai kenakalan remaja. Sehingga, dalam kasus ini Kecerdasan Emosional (EQ) yang baik sangat berpengaruh terhadap kontrol diri pada remaja.(Muhammad Ilyas & Dea Nurul, 2020)

Salah satu permasalahan remaja yang mengalami peningkatan setiap tahunnya ialah kenakalan remaja. Beberapa faktor dari penyebab kenakalan pada remaja, diantaranya (Georgiou & Symeou: 2018, Goleman: 2016, White & Renk (2011):

  • Kontrol emosi remaja yang kurang stabil.
  • Konflik remaja dengan orang tua.
  • Faktor genetik dan psikososial remaja.
  • Faktor lingkungan disekitar remaja.

Lalu, Apakah Kenakalan Remaja Berpengaruh Terhadap Kecerdasan Anak? 

Menurut hasil penelitian dari Eka Fauziyya Zulnida et.al (2020) dalam Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) perilaku menyimpang atau kenakalan remaja merupakan perilaku eksternalisasi yang memiliki hubungan dengan perilaku melanggar aturan (Rule Breaking Behavior). Sehingga, terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dan kenakalan pada remaja. Semakin tinggi kecerdasan emosional pada remaja, maka semakin sedikit pula perilaku melanggar aturan yang ditunjukkan olehnya.

Kenakalan pada remaja berfokus kepada kecerdasan emosional remaja, sehingga kontrol emosi yang baik sangat berpengaruh untuk mengurangi kenakalan pada remaja. Hal ini menunjukkan bahwa kenakalan remaja tidak berpengaruh terhadap Kecerdasan Intelektual (IQ). Karena, faktor yang sangat berpengaruh terhadap Kecerdasan Intelektual (IQ) anak ialah perilaku internalisasi atau dari dalam diri remaja tersebut. Semakin tinggi atau banyaknya perilaku internalisasi yang ditampilkan remaja maka semakin rendah tingkat kecerdasannya. Begitu pula semakin rendah atau sedikit perilaku internalisasi yang ditampilkan maka semakin tinggi tingkat kecerdasannya.(Eka Fauziyya, dkk, 2020)

Ketika kita melihat dari sudut pandang perspektif islam dimana telah di jelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits bahwa sebagai hamba Allah SWT yang beriman hanya kepada-Nya dan sebagai umat Rasullullah SWT agar senantiasa berperilaku terpuji dan berakhlak mulia. Sebagaimana firman Allah SWT berikut:

الَّذِيْنَ يُجَادِلُوْنَ فِيْ آيَاتِ اللهِ بِغَيْرِ سُلْطَانٍ اَتَاهُمْ كَبُرَمَقْتًاعِنْدَاللهِ وَعِنْدَالَّذِيْنَ آمَنُوْا كَذَالِكَ يَطْبَعُ اللهُ عَلَى كُلِّ قَلْبِ مُتَكَبِّرٍجَبَّارٍ (35)

Yaitu mereka orang-orang yang memperdebatkan ayat-ayat Allah SWT tanpa alasan yang sampai kepada mereka. Sangat besar kemurkaan (bagi mereka) di sisi Allah SWT dan orang-orang yang beriman. Demikianlah Allah SWT mengunci hati setiap orang yang sombong dan berlaku sewenang-wenang. (QS. Gafir: 35)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun