Mohon tunggu...
Ninda Ratri Pratama Ningrum
Ninda Ratri Pratama Ningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa PIAUD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

3 Tips Mendidik Anak Menjadi Laki-laki Sejati

15 November 2018   10:56 Diperbarui: 15 November 2018   20:07 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelekatan anak dan orang tua tidak hanya sebatas pada ibu, namun seorang ayah juga harus membangun kelekatan dengan anaknya. Seorang ayah harus mampu membangun kelekatan dengan anak-anaknya baik anak perempuan ataupun laki-laki. Namun, yang sering terjadi saat ini bahwa anak perempuan cenderung lebih dekat dengan Ibunya atau anak laki-laki lebih dekat dengan ayahnya. Walaupun tidak semuanya membenarkan hal tersebut, namun kelekatan harus tetap terjalin antara kedua orang tua dengan anaknya. 

Dengan demikian, karena kebanyakan anak laki-laki itu dekat dengan ayah, maka ayah harus mampu menjadikan anak laki-laki tersebut tumbuh menjadi lai-laki sejati. Anak adalah peniru yang ulung dari apa saja yang dilakukan olehorang tuanya. Jadi mendidik anak tidak cukup hanya dengan ucapan saja, namun orang tua perlu memberikan contoh perilaku yang baik pada anak.  

Jadi sebagai orang tua terutama seorang ayah harus mengajarkan dan memberi contoh kepada anak laki-lakinya mengenai ucapan dan perilaku yang baik agar anak tumbuh menjadi laki-laki sejati. Namun, pada kenyataanya praktek penerapannya itu lebih sulit dibandingkan dengan teori yang ada. Nah, untuk memudahkan Ayah menjadikan anaknya menjadi laki-laki sejati, berikut ini terdapat 3 tips yang dapat dilakukan :

1. Jadilah Ayah Sekaligus Teman Pada Anak

Di usia remaja, anak-anak akan menjadi labil, mood nya sering berubah-ubah. Biasanya anak laki-laki pada usia remaja ini akan melakukan hal-hal yang konyol ataupun nakal seperti merokok, bolos sekolah, menonton film porno, menggoda cewek ataupun yang lainnya. Seperti kata pepatah bahwa buah jatuh tidak jauh dari pohonya. 

Maka tak perlu heran jika Ayah melihat anaknya seperti itu, karena mungkin pada saat ayahnya remaja dulu juga sering melakukannya. Bila tindakan anak masih dalam batas wajar kenakalan yang dilakukan, maka ayah hanya perlu bersikap sebagai seorang teman seperti memberi nasehat ala teman sebayanya, menjadi pendengar yang baik saat anak berbicara, dan sebagainya. Namun, bila tindakan anak sudah melampaui batas, maka ayah perlu memberikan tindakan yang tegas agar anak tidak melakukannya lagi.

2. Anak Akan Memperhatikan Bagaimana Ayah Bersikap Pada Ibunya.

Bagaimana sikap ayah terhadap ibunya akan menjadi contoh bagi anaknya untuk bersikap pada seorang wanita nanti termasuk pada pasangannya nanti. Salah satu teladan yang dapat dijadikan contoh pada anak laki-laki dalam hal ini adalah ayah harus mencintai ibu mereka. Jika anak melihat ibunya disayang dan dicintai serta diperlakukan dengan baik oleh pasanganya (ayah) maka anak akan belajar untuk menyayangi dan mencintai pasangannya kelak, begitupun sebaliknya.

3. Ajarkan Anak Untuk Berani Membela Kebenaran

Pada usia remaja, terkadang anak akan menunjukkan sikap sosialnya. Pada saat ini sebaiknya anak diajarkan untuk memiliki sikap percaya diri untuk berani membela kebenaran. Seorang ayah harus mendukung anak laki-laki nya jika memang kebenaran itu harus ditegakkan.

Selamat Membaca, Semoga Bermanfaat!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun