Mohon tunggu...
Ninda N Ainundita
Ninda N Ainundita Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Nyctophile dan Selenophile

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bunda, Apa Bakatku?

27 September 2020   16:28 Diperbarui: 27 September 2020   16:32 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Wah.. anak saya sudah bisa berjalan lebih cepat dari anak seusianya!"

"Anak saya usia 5 tahun sudah kelas 2 sekolah dasar!"

Perkataan bunda-bunda ketika mengethaui anaknya berkembang lebih cepat dari anak seusianya, merasa bangga dan bahagia. Lalu, ketika anak mereka sudah beranjak remaja, salah satu anak dari dau ibu-ibu diatas menjadi juara tingkat provinsi cabang perlombaan matematika, sementara yang satunya menjadi juara dalam lomba melukis menggunakan cat air.

Dari disini dapat terlihat bahwa anak pertama memiliki bakat dibidang matematika atau perhitungan, sementara yang kedua lebih kepada seni dan kreatifitas. Tetapi, apa sebenarnya bakat itu? Banyak orang tua jaman sekarang yang melakukan test IQ kepada anaknya sejak dini, bisa dengan test IQ menggunakan sidik jari atau yang lainnya.

Menurut KBBI, bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yg dibawa sejak lahir. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bakat adalah kemampuan dasar yang ada di dalam diri manusia yang dibawa sejak lahir. Sementara untuk anak berbakat menurut Utami Munandar adalah mereka yang memiliki kemampuan unggul mampu memberikan prestasi yang tinggi. 

Sebelum memberi label bahwa anak saya berbakat dalam hal ini, dalam hal itu, sebaiknya sebagai orang tua mengetahui mengenai anak terlebih dahulu. 

Ada beberapa pandangan mengenai anak, yang pertama adalah pandangan lama bahwa anak dari lahir membawa bakat dan kemampuan  yang tak bisa diubah, pendidikan tidak mampu mengubah bakat serta pengasuhan tidak akan mengubah takdir, begitu kira-kira pandangan pertama.

Yang kedua, aliran Taburasa yang berarti meja berlapis lilin yang belum ada tulisan diatasnya. Teori ini dikemukakan oleh John Locke. Menurut Aliran ini seorang anak baru lahir berada alam kondisi putih bersih. 

Pembentukan anak semuanya bergantung kemauan orang tua, oleh karena itu orang tua berperan mengarahkan ke mana anak akan dibawa dengan konsep yang sudah disiapkan.

Yang ketiga, pandangan lain yang lebih maju dikemukakan oleh Jean Paget. Menurutnya anak lahir dengan segala keunikan potensi antara anak satu dengan anak yang lain, bahkan anak kembar sekalipun. 

Tugas orang tua adalah menyiapkan lingkungan yang memungkinkan potensi-potensi yang di miliki anak bisa dikembangkan optimal baik potensi nalar atau intelegensi, rasa atau emosi, spiritual maupun keterampilan atau motorik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun