Mohon tunggu...
Ninda N Ainundita
Ninda N Ainundita Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Nyctophile dan Selenophile

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yuk, Mengenal Tahapan Kreatifitas Anak!

8 Mei 2020   04:38 Diperbarui: 8 Mei 2020   04:37 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kreativitas merupakan sebuah hal yang dianggap sulit digali dan sulit untuk diukur. Harus diakui bahwa fenomena pendidikan yang ada di Indonesia memang seolah mengatur hal tersebut terjadi, dimana sekolah belum sepenuhnya dapat mengembangkan dan menghasilkan lulusannya untuk menjadi orang-orang yang kreatif. 

Banyak dari program yang berlangsung disekolah mempersiapkan anak untuk menjadi seseorang yang mengerjakan hal-hal akademis dan sangat teknis. Hal ini juga dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan persepsi dalam memandang konsep dasar kreativitas itu sendiri.

Konsep dasar kreativitas pada anak usia dini dan orang dewasa jelas berbeda. Pada orang dewasa, kreativitas diartikan sebagai keahlian, keterampilan, dan motivasi diri. 

Orang dewasa yang kreatif diindikasikan sebagai individu yang memiliki keterampilan teknik prima, kemampuan dan memiliki bakat. Biasanya juga, orang dewasa memiliki gaya dan karya yang mempesona, keterbukaan ide yang mengagumkan serta konsentrasi dan ketekunan yang luar biasa. 

Sedangkan kreativitas pada anak usia dini memiliki ciri-ciri tersendiri, kreativitas pada anak usia dini tumbuh atas dasar imajinasi serta fantasi yang berkembang dalam otak anak. anak-anak yang kreatif cenderung sangat sensitif terhadap stimulasi. Anak juga merasa tidak dibatasi oleh hal apapun sehingga bebas untuk beraktivitas dan berkreasi. 

Kreativitas pada anak usia dini pun memiliki tahap-tahap tertentu yang mana salah satunya dapat ditandai dengan adanya kemampuan untuk membentuk imajinasi mental, serta konsep berbagai hal yang tidak hadir di hadapannya. Pentingnya mengembangkan kreativitas pada anak usia dini disadari dengan keharusan untuk mengetahui hal-hal yang penting dilakukan untuk dapat mewujudkan hal tersebut.

Pada dasarnya kreativitas memiliki tahapan-tahapan yang harus dialami. Menurut Wallas (2014) ada empat tahapan yang harus di lewati, yaitu:


1. Persiapan

Tahapan yang harus dilewati pertama kali yaitu tahap persiapan, dimana otak akan mengumpulkan informasi untuk persiapan menuju tahapan selanjutnya. Informasi yang dipersiapkan ini sekaligus juga sebagai modal bagi otak untuk melakukan kreasi yang seperti apa.

2. Inkubasi

Inkubasi dalam artian psikologi yaitu proses berfikir tentang suatu  masalah secara bawah sadar ketika terlibat dalam kegiatan lain. Dalam artian, seseorang tidak memikirkan sejenak apa yang difikirkan, akan tetapi alam bawah sadar masih bisa menangkap apa yang difikirkan. Bukan berarti dalam hal ini otak lelah untuk menemukan jalan keluarnya atau lelah mental, akan tetapi lebih mengarah pada keinginan untuk meninggalkan cara-cara dan pendekatan yang tidak efektif


3. Iluminasi

Biasa disebut tahap munculnya pemikiran secara tiba-tiba, terbesit imajinasi yang memang selama ini dibutuhkan, atau jawaban dari pertanyaan yang dibutuhkan.
Verifikasi dan Evaluasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari perkembangan kreativitas, setelah semua gagasan atau jawaban yang telah ditemukan dalam tahap iluminasi, pada tahap ini bertugas untuk memilih mana kira-kira jawaban yang paling sesuai atas pertanyaan atau permasalahan. Lalu akan di uji coba dalam tindakan yang nyata.

Sumber : Materi pengembangan kognitif  pada matkul pengembangan kognitif kelompok 7.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun