Mohon tunggu...
Ninda Mujayanah
Ninda Mujayanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN RDR 77 UIN Walisongo Kelompok 80

Mahasiswa UIN Walisongo || Jurusan Manajemen Pendidikan Islam || Anggota KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang || Kelompok 80

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perspektif Masyarakat Pedesaan terhadap Vaksinasi Covid-19

18 November 2021   22:45 Diperbarui: 18 November 2021   22:49 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Corona Virus Disease 19 (Covid-19) adalah virus yang menyerang sistem pernafasan manusia. Sejak awal penyebarannya di kota Wuhan, Tiongkok pada awal tahun 2020 virus corona atau Covid-19 menjadi trending topic di penjuru dunia tak terkecuali Indonesia. 

Awal penyebaran covid-19 di Indonesia dengan kasus pertama terjadi pada bulan Maret 2020 yang disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta. Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa ada dua WNI yang terkonfirmasi positif covid-19.

Sejak awal penyebaran covid-19 di Indonesia setiap harinya  jumlah masyarakat yang terinfeksi covid-19 terus mengalami peningkatan. Keadaan ini membuat pemerintah di Indonesia maupun pemerintah di negara-negara lain terus berupaya untuk memutus rantai penyebaran covid-19. 

Vaksinasi menjadi salah satu upaya untuk mencegah penyebaran covid-19. Kebijakan vaksinasi tak hanya dilakukan oleh negara Indonesia saja tetapi vaksinasi juga dilaksanakan oleh beberapa negara di dunia seperti Cina, Singapura, Korea Selatan, Amerika dan negara lainnya.

Kebijakan vaksinasi covid-19 mendapat respon yang beragam dikalangan masyarakat Indonesia. Pada masyarakat di wilayah pedesaan memiliki respon dan pandangan yang berbeda terhadap kebijakan vaksinasi. Perspektif masyarakat pedesaan terhadap vaksinasi tersebut menyebabkan jumlah penerimaan vaksin di wilayah pedesaan rendah. 

Hal ini disebabkan karena mayoritas masyarakat di wilayah pedesaan memiliki keraguan untuk melakukan vaksinasi mereka cenderung enggan untuk menerima vaksin covid-19. Hal ini dikarenakan opini dan perspektif masyarakat pedesaan terhadap efek samping yang di timbulkan setelah dilakukannya vaksinasi mereka cenderung takut akan efek samping setelah menerima vaksin.

Ketakutan terhadap efek samping yang ditimbulkan setelah vaksin dan keragu-raguan yang muncul dari masyarakat pedesaan disebabkan karena kurangnya informasi yang memadai, kurangnya komunikasi pemerintah desa kepada masyarakat mengenai vaksin covid-19, penyebaran informasi hoax mengenai vaksinasi covid-19 melalui media sosial serta kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. 

Oleh karena itu komunikasi yang jelas dan konsisten oleh pejabat pemerintah sangat penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap program vaksin. Komunikasi tersebut dapat berupa penyebaran informasi vaksinasi melalui poster atau pamflet, edukasi vaksinasi dengan menjelaskan  macam-macam vaksin, cara kerja vaksin, bentuk efek samping setelah vaksin dan informasi penting lainnya terkait pentingnya vaksinasi covid-19.  

Tak hanya untuk masyarakat pedesaan saja, dalam menangani keragu-raguan vaksin covid-19 yang meluas di masyarakat mengharuskan adanya kolaborasi upaya pemerintah, dinas kesehatan, dan sumber media, termasuk media sosial yang direkomendasikan untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi covid-19 dalam kalangan publik, melalui penyebaran pesan yang tepat terkait keamanan dan kemanjuran vaksin covid-19 yang sudah tersedia saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun