Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Semesta Merana

24 November 2022   21:51 Diperbarui: 24 November 2022   22:10 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanah longsor di Cikendil, Cigunang Cianjur. Sumber: https://kanalindonesia.com

Semesta merana dan berduka
Gempa bumi meluluhlantakkan semua yang ada
Semua berubah, kelam, tak berwarna
mendulang rasa penuh luka dalam dada

Semua kini berbeda
tiada lagi cerita bahagia dan suka cita
Semua asa sirna berbalut derita
Bumi luluh, luruh, meringsak segala

Jerit tangis merintih pedih
Ratusan raga melayang
Bencana yang tak terduga
melenyapkan orang-orang tercinta

Semesta merana karena bencana
Ratapan hati yang tak pernah bertepi
Sirnakan damai dan ketenangan
Aneka rasa berbaur satu tak menentu

Sanak saudara, suami, istri raib entah kemana
Anak -anak tak berdosa tertimbun tak berdaya
Rumah, gedung, sekolah, hancur tak berbentuk
Lereng-lereng rapuh menimbun seluruh kampung

Ya Rabbi ... ampunkan segala dosa kami
Terlalu banyak lalai yang tercipta
alam kini tak lagi asri dan lestari
tangan-tangan setan menjahili semesta

"Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. _ Al Quran Surat Al Hadid:22.

Cibadak, 24 November 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun