Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Inilah Tips Mudik pada Saat Arus Puncak Mudik

25 April 2022   09:40 Diperbarui: 25 April 2022   11:00 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemacetan saat mudik. Sumber: detik.com

Malam ini sudah memasuki hari ke 22 Ramadan 1443 Hijriah. Pada tahun ini pemerintah memberikan kebebasan untuk mudik dengan beberapa syarat, antara lain: vaksin booster dan tes pcr bagi yang belum vaksin booster. Hal itu sudah dipastikan akan ada jutaan perantau yang akan mudik pada tahun ini.

Banyak kaum perantau yang sudah mudik ke kampung halaman jauh-jauh hari. Alasannya mereka tidak mau terjebak oleh kemacetan dan padatnya para pemudik. Strategi ini memang disarankan oleh pemerintah agar tidak terjadi penumpukan di berbagai ruas jalan baik jalan tol maupun jalan arteri.

Pemerintah juga mengeluarkan peraturan ganjil genap mulai dari KM 47 Jakarta-Cikampek sampai ke pintu keluar Kalikangkung, Semarang. Peraturan ganjil genap ini mulai berlaku tanggal 28 April 2022 sampai dengan 1 Mei 2022.

Selain itu jasa marga pun meniadakan transaksi di gerbang Tol Palimanan dengan tujuan tidak terjadi antrean panjang saat para pemudik melakukan transaksi di gerbang tol tersebut. Menteri Perhubungan pun menginformasikan bila ada antrean di pintu gerbang tol sejauh 1 km, tarif tol akan digratiskan. Keputusan akan diserahkan kepada Kepolisian yang bertugas memantau arus mudik.

Bagaimana jika kita baru bisa mudik saat arus puncak mudik?

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika kita akan mudik bertepatan dengan arus puncak mudik, yang diperkirakan akan terjadi mulai tanggal 27 April hingga 30 April 2022. Ada persiapan yang lebih khusus bila dibandingkan dengan saat arus mudik belum mencapai puncaknya.

Ada beberapa kondisi yang harus diketahui saat kita melakukan perjalanan mudik bertepatan dengan arus puncak mudik.

  • Rest Area sepanjang jalur tol pastinya akan dipenuhi oleh mobil-mobil yang jumlahnya tidak sepadan dengan luas rest area. Kondisi ini membuat para pemudik tidak nyaman. Antrean saat ke toilet pun akan panjang. Demikian pula saat kita akan beristirahat, khususnya bagi pengemudi mobilnya.
  • Restoran-restoran yang tersedia di rest area sepanjang jalur tol, pastinya juga akan diserbu oleh para pemudik.
  • Pihak pengelola jalan tol mengimbau kepada pemudik yang akan beristirahat cukup hanya tiga puluh menit saja. Hal ini bertujuan untuk menghindari penumpukan kendaraan pemudik di rest area. Saya pernah mengalami ini saat saya mudik dua tahun lalu. 
  • Keluarga saya terpaksa beristirahat di pinggir jalan tol karena tidak kebagian parkir di rest area sementara pengemudi yang nota bene suami saya sudah terlalu lelah dan mengantuk.

Hal-hal tersebut yang menjadi pertimbangan kita untuk melakukan persiapan yang sungguh-sungguh.

Tips Mudik Saat Arus Puncak Mudik

  • Persiapkan kondisi mobil yang akan digunakan.

Mobil yang akan kita gunakan mudik harus dalam kondisi sehat. Akan sulit untuk memperbaiki mobil pada saat kondisi jalan (jalan tol atau arteri) padat. 

Lakukan tune up mobil kita untuk memeriksa kondisi mobil secara keseluruhan sekaligus memeriksa olie dan kondisi ban. Hal itu sangat diperlukan agar mobil kita bisa lancar jaya sampai mencapai tujuan. Jangan lupa alat-alat perbengkelan standar yang biasanya sudah ada di masing-masing mobil berikut ban cadangannya

  • Persiapkan e-toll yang cukup sesuai dengan tarif dan tujuan mudik.

Khusus bagi pemudik yang akan melewati jalan tol, pastikan agar dana e-toll kita cukup untuk digunakan selama dalam perjalanan. Kita perlu menghitung jumlah dana yang digunakan untuk membayar tol. Dengan demikian kita bisa menyediakan dana cukup untuk tol. Tahun ini ada kenaikan di beberapa pintu tol trans Jawa.

  • Persiapkan kesehatan fisik dan mental

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun