Mereka beranggapan jika mereka mendalami seni budaya tradisional akan dianggap kuno dan kurang up date.
- Kurang tumbuhnya rasa nasionalisme kaum remaja.Â
Kurangnya rasa nasionalisme itu karena mereka kurang memiliki pengetahuan tentang seni budaya tradisional, sosialisasi kurang masif kepada mereka juga menjadi salah satu penyebabnya.
Testimoni Orang Tua adalah Orang Pertama Yang Mengenalkan Seni Budaya Tradisional Kepada Anak
Chissy Aurolla Thirza Theola, gadis kecil yang baru duduk di kelas 5 SD ini sangat menggemari tari tradisional khususnya tarian dari daerah Jawa Barat. Beberapa jenis tarian sudah dikuasai, antara lain: Tari Topeng Samba, Tari Topeng Kelana, Tari Topeng Panji,Tari Dewi dan banyak lagi tarian yang sudah dikuasai.
Kegemarannya pada dunia tari tidak serta merta tumbuh. Semua itu peran dari kedua orang tuanya, khususnya mamanya. Mamanya mengenalkan dia dengan kesenian tradisional Cirebon dan kesenian Jawa Barat dengan memasukannya ke salah satu sanggar. Berkat usaha dan kerja kerasnya.  Chissy yang juga keponakan saya, berhasil meraih beberapa predikat kejuaraan tari di daerah Cirebon, antara lain : juara 1 Tari Topeng Kelana dan juara 1 Tari Dewi.
Alasan Chissy mau mempelajari tarian tradisonal karena tari tradisional memiliki gerakan=gerakan yang khas sesuai dengan daerahnya masing-masing. Ada nilai-nilai yang harus dipahami dari setiap gerakan tarian tradisional dan itu membutuhkan ketekunan dan percaya diri.
Hal ini membuktikan bahwa mengenalkan seni budaya tradisional ini perlu peran serta orang tua juga. Dengan demikian generasi muda akan mengenal dan melestarikan seni budaya Indonesia. siapa lagi yang akan melestarikan budaya Indonesia selain penduduk Indonesia sendiri.
Marilah lestarikan seni budaya Indonesia agar tidak punah!