Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Prototipe Tantangan Baru bagi Para Guru Indonesia

1 Januari 2022   22:44 Diperbarui: 1 Januari 2022   22:45 1786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kurikulum prototipr. Sumber https://www.ainamulyana.info/

'Ganti menteri ganti kurikulum' Stigma ini berkembang di dunia pendidikan dan tak bisa dibendung.

Stigma ini terjadi termasuk di era Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Hal tersebut terbukti dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Mendikbudristek Bapak Nadiem Anwar Makarim yang lebih sering dipanggil dengan panggilan Mas Menteri.

Kilas balik kebijakan saat masa pandemi yang dikeluarkan oleh Mendikbudristek ini antara lain:

  • Memberlakukan pembelajaran jarak jauh demi menyelamatkan para guru, siswa, dan orang tua dari paparan Virus Corona.
  • Memberlakukan kurikulum darurat yang menjadi salah satu pilihan yang dapat diambil oleh sekolah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolahnya masing-masing. Kita ingat sebelum masa pandemi virus Corona, kurikulum yang diberlakukan adalah kurikulum 2013. Pada awal pandemi virus Corona tersebut, Mendikbud Nadaiem Makarim pada waktu itu memberikan tiga opsi pilihan bagi sekolah dan guru untuk menentukan pilihan kurikulum yang akan dipakai, yaitu: tetap menggunakan kurikulum 2013 secara utuh, menggunakan kurikulum darurat, atau menentukan kurikulum mandiri yang diambil oleh sekolah berdasarkan kebutuhan sekolah.
  • Mengeluarkan program guru belajar
  • Memberikan bantuan kuota data internet bagi guru dan siswa
  • Laman Guru Berbagi. Laman ini memberikan ruang bagi para guru di berbagai jenjang untuk memberkan dan membagikan informasi yang berkaitan dengan pembelajaran.
  • Program Belajar dari Rumah di TVRI
  • Seri webinar masa pandemi melalui laman guru belajar dan berbagi agar guru dapat menambah kompetensi pedagogiknya.

Semua kebijakan dan program ini dikeluarkan dengan tujuan membantu sebanyak mungkin guru dan tenaga kependidikan agar mampu melanjutkan pembelajaran untuk anak-anak Indonesia di masa pandemi tersebut.

Praktiknya pembelajaran jarak jauh menuai berbagai masalah. Berbagai kendala pun ditemukan di lapangan, antara lain: sarana gawai yang tidak dimiliki oleh sekelompok siswa, masalah sinyal yang tidak stabil, kesulitan siswa memahami materi yang diberikan guru, ketersediaan kuota, kurangnya bimbingan belajar yang diberikan orang tua.

Hal-hal tersebut menimbulkan masalah baru yaitu adanya learning loss. Learning loss adalah istilah yang mengacu pada hilangnya pengetahuan dan keterampilan baik secara umum atau spesifik, atau terjadinya kemunduran proses akademik karena suatu kondisi tertentu para peserta didik.

Yang dimaksud kondisi tertentu itu antara lain: libur sekolah yang terlalu panjang, peserta didik yang putus sekolah karena kondisi ekonomi yang kurang, dan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan karena paparan virus Corona.

Learning loss ini bisa saja terjadi karena pembelajaran jarak jauh yang menggunakan jaringan internet ini kurang maksimal diberikan guru. Model pembelajaran yang diberikan kurang menarik minat para peserta didik.

Kurikulum darurat yang diberlakukan pada masa Pandemi sebenarnya sudah memberikan keleluasaan pada guru untuk mengembangkan kemampuan para siswa dan mengembangkan karakter mereka. Program mitigasi learning loss bisa dilakukan karena penyederhanaan kurikulum itu memberikan perhatian guru yang lebih fokus pada proses pembelajaran.

Proses mitigasi yang dilakukan belum maksimal dilakukan sehingga masalah-masalah masih timbul di beberapa aspek. Oleh karena itu perlu diupayakan cara agar pemulihan learning loss harus dilakukan. Alasan tersebutlah yang melatarbelakangi adanya kurikulum prototipe.

Kita lihat lagi proses pemberlakuan kurikulum di masa pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo, yaitu:

  1. Masa Pra Pandemi 2021 diberlakukan kurikulum 2013 yaitu kurikulum yang digunakan sebelum masa Pandemi Virus Corona-19. Kompetensi yang terdapat dalam kurikulum 2013 ini sangat kompleks dan banyak.
  2. Masa Pandemi Tahun 2020 s.d. 2021 kurikulum yang digunakan ada dua yaitu: kurikulum 2013, kurikulum darurat, atau kurikulum mandiri yang dibuat oleh sekolah berdasarkan dua kurikulum sebelumnya. Sekolah diberikan kebebasan untuk memilih kurikulum yang akan digunakan sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing.
  3. Masa Pandemi 2021 s.d. 2022 menggunakan kurikulum 2013, kurikulum darurat dan kurikulum prototipe. Kurikulum Prototipe dipakai di Sekolah Penggerak dan SMK PK.
  4. Pada Pemulihan pembelajaran 2022 s.d. 2024 akan digunakan Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Prototipe sebagai opsi bagi semua satuan pendidikan.
  5. Tahun 2024 akan dilakukan evaluasi pada saat pemulihan pembelajaran dan penentuan kebijakan kurikulum yang akan digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun