Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Peringatan Sang Penunggu

11 November 2021   13:50 Diperbarui: 11 November 2021   14:02 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: https://beritabaik.id/

"Ayolah! Kita berangkat. Mumpung belum terlalu siang," ajak Iwan dengan semangat.

"Okelah, kita berempat saja yang mencari jalur. Kalian tunggu di sini dan jangan berbuat aneh-aneh ya. Ina jaga tuh dua sejoli agar tidak mojok." Aku berkata sambil menunjuk ke arah Ria dan Jamal yang sedang ngobrol di bawah pohon.

"Iya, Bu Guru," olok Ina dan Bunga sambil tertawa.

"Jamal, Ria jaga sikap kalian, ya," teriakku dari kejauhan. Jamal melambaikan tangannya ke arahku.

Akhirnya aku, Iwan, Andi dan Mashudi berjalan. Dengan berbekal kompas kami mencoba mencari rute yang tidak terlalu jauh.

Kami berempat berjalan melalui hutan pinus. Di perkebunan ini memang tidak ada rumah-rumah penduduk sehingga kami harus hati-hati untuk membuat rute agar tingkat keamanan para peserta terjamin.

Memang ada beberapa bedeng yang ada untuk mess para pekerja, itu pun banyak yang kosong.

Tanpa terasakami tiba di sebuah kawasan hutan yang dipenuhi dengan pohon perdu. Tiba-tiba aku dikejutkan oleh sesuatu yang melata tepat di depanku. Ular yang berwarna sangat hitam sebesar bahuku dan panjangnya kurang lebih satu setengah meter.

"Stop! Berhenti teman-teman!" ucapku setengah berbisik sambil menutup mulutku dengan ujung jari.

"Ada apa?" tanya Mashudi ikut berbisik di belakangku. Kami semua berhenti berjalan. Aku menunjuk ke arah ular yang sedang melata.

Untunglah kami sudah terlatih untuk menghadapi gangguan ular saat mengikuti kegiatan saka Bhayangkara. Kami membiarkan ular itu, namun tiba-tiba ular itu menghilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun