Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kenali Bahasa Tubuh Pencopet agar Tidak Menjadi Korban

16 Juni 2021   17:11 Diperbarui: 17 Juni 2021   06:25 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amati bahasa tubuh copet. Sumbergambar: detiklyfe.com

Suatu hari, saya pulang mengajar dengan menggunakan angkot.  Cuaca cukup gelap karena awan mendung yang menyelimuti bumi.  Saya segera menaiki angkot yang mangkal di depan sekolah.

Saat itu angkot dipenuhi dengan para penumpang yang sebagian besar anak didik saya. Di depan duduk beberapa siswa perempuan. Di samping kiri, duduk seorang ibu dan di sebelah kanan saya seorang bapak yang masih terhitung belia.

Sepanjang perjalanan saya asyik berbincang-bincang dengan para siswa. Kurang lebih satu kilometer perjalanan bapak dan ibu tadi turun. Saya memberikan kesempatan kepada mereka untuk turun dengan menggeser  tubuh saya yang cukup menghalangi mereka. 

 Tak lama kemudian hujan turun deras. Saya mengambil HP saya yang ada di tas bagian depan. Namun HP yang saya cari rahib. Saya mencari di bagian lain tas barangkali terselip. Namun HP yang dicari tak ditemukan. Wah, hilang di mana HP-nya? Jangan-jangan bapak dan ibu yang tadi turun duluan, pikir saya saat itu. Tapi masa sih bapak dan ibu tadi yang mengambilnya.

"Tadi Bapak yang duduk di sebelah ibu menutupi tas ibu dengan jaket-nya. Mungkin saat itu HP ibu diambil," ujar salah seorang murid yang duduk di depan saya. Mungkinkah mereka yang mengambilnya? Saya tetap tidak percaya.

Satu bulan kemudian saya pulang dengan angkot lagi. Kali ini saya baru pulang dari salah satu toko buku. Di depan saya duduk siswi SMA. Kebetulan angkot  kosong. Penumpangnya hanya saya,anak saya dan siswi SMA tadi. Tak lama kemudian naik dua orang laki-laki. Mereka duduk di samping kanan dan kiri siswi SMA tadi. Saya memperhatikan gerak-gerik dari kedua laki-laki tadi. Laki-laki yang sebelah kiri menutup tubuh bagian depannya dengan sebuah map. Sedangkan laki-laki yang kanan merapatkan duduknya dengan siswi SMA itu. Tampak sekali si gadis tidak nyaman dan memandang saya meminta pertolongan. Selintas saya melihat  laki-laki itu sedang membuka tas si gadis.

Wah, bahaya besar ini, pikir saya  saat itu. anak saya  tidak paham apa yang sedang terjadi. Saya  ingin berteriak tapi takut mereka akan bertindak nekad. Saya juga memberi kode pada sang sopir namun dia tetap saja mengemudi.  Saya segera mengambil inisiatif untuk menghentikan angkot  dan turun. Saya ajak siswi SMA itu turun. Siswi SMA itu sangat berterima kasih kepada saya. Katanya tadi dia sedang sedang dicopet oleh kedua laki-laki itu.

Copet merajalela di mana-mana. Dari kisah saya tadi rasanya kita harus mengenal bahasa tubuh dari para pencopet ini agar kita bisa terhindar dari kerja jahil mereka :

  1. Waspadalah jika ada 2 orang yang naik angkot dalam waktu yang sedikit berbeda dan mereka duduk di samping Anda. Kemudian salah satu di antara mereka pura-pura mabuk kendaraan untuk mengalihkan perhatian. Salah satu di antara mereka akan mengambil barang di tas Anda.
  2. Ketika kita pergi dengan naik kendaraan umum, jangan simpan tas yang berisi uang atau barang berharga di bagasi atas. Ketika Anda tertidur, para pencopet ini akan mengambil barang-barang berharga dan uang Anda. Pastinya kita menyangka jika dia sedang mengambil barang di tas mereka  sendiri.
  3. Kita harus menghindari kerumunan orang apalagi musim penularan Covid-10 ini. Para pencopet ini akan lebih mudah mengambil barang-barang berharga pada saat berada di keramaian orang dan tempat yang dipadati orang.
  4. Ketika Anda sedang berada di tempat sepi, perhatikan lingkungan sekitar. Jangan memberikan kesempatan bagi para pencopet itu mengambil barang-barang Anda. Tetap waspada dan berhati-hati di lingkungan manapun. Jangan lengah dan tetap siaga dengan kemungkinan yang terjadi.
  5. Hati-hati dengan orang yang tidak Anda kenal dan berpura-pura menanyakan sesuatu atau meminta pertolongan Anda. Biasanya hal itu menjadi modus buat mereka mencopet.

Intinya si copet akan segan menjadikan kita korban jika peluang untuk mencopet diperkecil karena kita sudah tahu bahasa tubuh mereka. Semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun