Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Generasi Milenial, Generasi Pancasilais

1 Juni 2021   12:34 Diperbarui: 1 Juni 2021   13:04 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku tidak mengatakan, bahwa aku menciptakan Pancasila. Apa yang kukerjakan hanyalah menggali jauh ke dalam bumi kami, tradisi-tradisi kami sendiri, dan aku menemukan lima butir mutiara yang indah. (Ir, Soekarno, dilansir dari Portal Jember)

Hari ini tepat usia Pancasila menginjak 76 tahun. Usia yang dianggap cukup mapan untuk berpikir,bertindak dan mengambil keputusqan. Pancasila lahir bukan karena meniru filosofi bangsa lain. Pancasila lahir dari nilai-nilai kehidupan dan tradisi sosial budaya bangsa Indonesia. Nilai-nilai yang dikembangkan dan diramu  oleh para pemikir dan pejuang bangsa  menjadi lima sila.

Pancasila dianggap sudah mewakili aspirasi seluruh lapisan masyarakat yang memiliki keberagaman sosial, budaya, dan agama. Pancasila yang diharapkan dapat menumbuhkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air. Pancasila juga diharapkan mampu mengikat seluruh bangsa Indonesia untuk bersatu.

Dalam perjalanan, Pancasila menjadi dasar negara Indonesia tidaklah mulus. Pancasila mendapat tantangan dari berbagai kelompok yang tidak menginginkan kehadirannya di Indonesia. Berbagai pemberontakan terjadi untuk menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, misalnya pemberontakan DI/TII yang menginginkan Indonesia menjadi negara Islam, Republik Maluku Selatan, Papua Merdeka dan berbagai pemberontakan yang pada dasarnya tidak menginginkan Pancasila menjadi dasar negara yang menyatukan seluruh bangsa Indonesia.

Itulah konsep nasionalisme yang didirikan Indonesia. Bukan orang Jawa, bukan orang Sumatera, bukan orang Kalimantan, Sulawesi, Bali atau lainnya, tapi orang Indonesia, yang bersama-sama menjadi fondasi satu kesatuan nasional.

Perjalanan waktu membuktikan Pancasila tetap berdiri bersamaan dengan akidah -akidah agama yang ada di Indonesia. Mereka saling melengkapi bukan saling menghancurkan. Nilai toleransi yang kuat antar penduduk Indonesia semakin memperkokoh Pancasila sebagai dasar negara.

Pancasila dan Generasi Milenial

" Berilah aku semilyun orang tua, maka aku akan sanggup memindahkan gunung Merapi dari tempatnya; dan berilah aku sepuluh pemuda yang bersemangat besar, niscaya aku akan sanggup menggemparkan dunia."(dicuplik dari dream.co.id)

Pemuda adalah ujuk tombak pembangunan suatu bangsa. Di tangan para pemuda nasib suatu bangsa akan ditentukan. Oleh karena itu pemuda harus memiliki berbagai kompetensi yang baik untuk memajukan bangsa Indonesia. Salah satunya adalah pemahaman tentang wawasan kebangsaan yang baik.

Apakah yang dimaksud dengan wawasan kebangsaan itu? Wawasan kebangsaan adalah cara pandang seseorang tentang diri dan lingkungan yang mengutamakan nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Nilai-nilai kebangsaan yang terdapat di dalam Pancasila .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun