Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Wanita Indonesia Jangan Lupakan Kodratmu

9 April 2021   11:11 Diperbarui: 9 April 2021   14:02 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bulan April ini sangatlah pas jika kita membiacarakn tentang wanita. Pada bulan ini ada peristiwa bersejarah ya ng memberikan kesempatan kepada kaum wanita Indonesia untuk berkembang sesuai dengan keinginan dan cita-citanya. Semua itu berkat perjuangan R.A. Kartini yang selalu diperingati setiap  tanggal 21 April.

  1. Rekam Jejak Perjuangan R.A.Kartini. Bila kita mau flash back dan mengingat kembali apa yang dilakukan oleh R.A. Kartini sebagai rekam jejak perjuangan seorang wanita, kita pasti akan memahami makna persamaan hak kaum wanita yang menjadi pemikiran dari R.A. Kartini tersebut.

Pandangan rendah dari para kaum bangsawan kala itu terhadap wanita menjadikan Kartini muda bertekad untuk mengubah tradisi dan pandangan masyarakat tentang wanita.

Kartini memiliki pemikiran bahwa wanita dan laki-laki memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan. Dengan pemikiran tersebut Kartini meminta kepada ayahnya agar  diizinkan untuk mengikuti pendidikan guru di Semarang setelah lulus dari ELS. Dan penolakan ayahnya sangat menyakitkan hatinya.

Bagi perempuan Jawa saat itu harus mengikuti  tradisi pingitan saat usianya menjelang remaja. Masa-masa pingitan itulah yang membuat Kartini merasa tersiksa. Semangat dan keinginannya memajukan wanita bangsawan Indonesia dia sampaikan kepada saudara-saudaranya. Namun mereka tidak mendukung pemikiran Kartini malah sebaliknya. Kartini dikucilkan dari pergaulan saudara-saudaranya sendiri.

Saat masa pingitan tersebut,Kartini banyak membaca dan menulis berbagai tanggapan tentang buku yang dibacanya. Buku, majalah, surat kabar selalu dibaca dan dicatat dengan cermat olehnya. Kecerdasannya semakin terasah dengan melakukan kegiatan tersebut.

Perjuangan Kartini tidaklah mudah. Gambaran perjuangannya bisa dibaca dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang berisi surat-surat Kartini kepada sahabat-sahabatnya Mr. Abedanon dan Sella. Ide-ide cemerlang Kartini selalu diungkapkan kepada sahabat-sahabatnya itu.

Perjuangan Kartini untuk mencapai pendidikan yang lebih tinggi banyak dibicarakan oleh para petinggi di negeri Belanda di antaranya seorang anggota parlemen Belanda bernama Van Kol.

Pada tanggal 20 April 1902, Van Kol berkunjung ke Jepara agar dapat mengamati lebih detil tentang pemikiran-pemikiran Kartini. Kartini pun menggunakan kesempatan saat itu untuk menawarkan berbagai hasil kerajinan khas Jepara yang dibuat para kaum wanita.

Van Kol juga membantu Kartini untuk mendapatkan bea siswa sekolah di Belanda. Usahanya berhasil meskipun mendapat penolakan, cibiran dari berbagai pihak. J.H. Abedanon dan isterinya adalah orang-orang yang mengharapkan Kartini untuk membatalkan rencananya ke Belanda. Mereka khawatir, sikap Kartini akan berubah setelah sekolah di negeri Belanda. Sekuat tenaga mereka membujuk Kartini untuk membatalkan rencananya dan berjanji untuk membantu pendirian sekolah putri.

Sambil menunggu surat permohonannya untuk sekolah di Batavia dikabulkan, Kartini dan Roekmini mendirikan sekolah khusus putri pada tahun 1903. Tempat belajar adalah pendopo kabupaten dengan empat hari belajar. Pada umumnya murid-muridnya adalah anak-anak priyayi di lingkungan kabupaten Jepara.

Proses belajarnya berlangsung selama 4,5 jam mulai ari pukul 8.00 sampai dengan pukul 12.30. Materi yang diberikan membaca, menulis, memasak, tata krama, sopan santun, dan membuat kerajinan tangan. Kegiatan tersebut dapat mengobati kesedihan Kartini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun