Mohon tunggu...
Nina Sulistiati
Nina Sulistiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar Sepanjang Hayat

Pengajar di SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ingin Sukses Harus Banyak Duit

6 April 2021   10:26 Diperbarui: 6 April 2021   10:28 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita masih ingat jika ditanya saat kecil dulu tentang cita-cita. Banyak profesi  yang dijadikan cita-cita oleh anak-anak, antara lain : dokter, insinyur, teknisi, pilot, pramugari dan sebagainya. 

Ada peribahasa yang mengatakan gantungkan cita-cita setinggi bintang di langit jadi wajar anak-anak bercita-cita setinggi-tingginya. Mereka pun kerap berganti-ganti cita-cita. Sah-sah saja kan namanya juga cita-cita.

Namun seiring berjalannya waktu banyak kendala yang ditemukan saat akan meraih mimpi dan cita-cita tersebut. Kendala-kendala tersebut antara lain:

1. Kekurangan ekonomi orang tua menyebabkan seseorang sulit untuk mewujudkan cita-cita.

Ketiadaan dana membuat seseorang tidak dapat melanjutkan pendidikan sesuai dengan cita-cita yang dibuatnya. 

2. Kompetensi yang dimiliki seseorang kurang mendukung. Kompetensi seseorang dapat menunjang seseorang dalam meraih cita-citanya. Jadi cita-cita yang akan kita raih harus sesuai dengan kemampuan yang kita kuasai.

3. Hambatan yang terdapat dalam diri seseorang. Kurangnya rasa percaya diri yang terdapat di dalam diri seseorang bisa menjadi penyebab seseorang untuk mencapai cita-citanya. Ada keraguan yang terdapat di dalam diri membuat seseorang sulit mengembangkan kemampuan yang dimilikinya.

4. Kurangnya semangat dan ambisi yang dimiliki seseorang dapat menjadi salah satu penyebab seseorang untuk meraih cita-citanya. Dia hanya terbatas pada keadaan yang ada tanpa mempunyai keinginan yang kuat dalam dirinya.

Sebenarnya setiap orang mampu meraih cita-cita yang diharapkan oleh kita. Semua kendala yang ditemukan dapat kita perkecil tergantung dari apa yang kita lakukan.

Tidak sedikit orang yang memiliki tingkat ekonomi rendah mampu mewujudkan cita-citanya. Kesuksesan seseorang tergantung dari apa yang dilakukan seseorang. 

Sukses Meraih Cita-Cita dengan DUIT(Doa Usaha Ikhtiar Tawakal)

1. Doa

Doa adalah salah satu faktor seseorang mampu meraih cita-citanya.. Keyakinan bahwa kesuksesan ditentukan oleh Sang Maha Pencipta, memberikan dorongan kepada kita untuk berusaha sekuat tenaga. Doa yang dilakukan akan memberikan kemudahan dan kelancaran dalam berusaha. Jangan lupa pula mohonkan doa juga dari kedua orang tua karena doa-doa mereka pun dapat mendorong kesuksesan kita.

2. Usaha

Kesuksesan seseorang dipengaruhi pula oleh usaha yang dilakukan seseorang. Semakin keras usaha yang dilakukan maka kesuksesan sesuai harapan akan mudah pula diperoleh. Jangan lupa usaha yang dilakukan tetap harus memperhatikan pula hukum agama dan hukum negara. Jangan sampai usaha yang kita lakukan tanpa mengindahkan kedua hukum tersebut dan akan merugikan orang lain.

3. Itikad baik atau niat baik

Niat baik membuat kesuksesan semakin mudah diperoleh. Niat itu dapat memberikan pendorong kuat bagi seseorang  mencapai kesuksesan.

4. Tawakal

Semua niat dan usaha yang kita lakukan bermuara pada ketentuan Sang Maha Pencipta. Sikap tawakal adalah sikap menerima setiap ketentuan Allah SWT dengan iman dan sabar. Sikap tawakal ini sangat dibutuhkan apabila seseorang belum mencapai kesuksesan yang sesuai dengan harapannya. Ada peribahasa kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. 

Sikap tawakal ini memberikan seseorang untuk menerima takdir dan memberikan semangat untuk terus berusaha.

Kesuksesan tidak terbatas pada berlimaphnya  materi namun kesuksesan juga memberikan ketenangan batin seseorang. Semoga kita bisa meraih kesuksesan lahir dan batin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun