Mohon tunggu...
Dina Latisa Alsyadila
Dina Latisa Alsyadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sriwijaya prodi Ilmu Hubungan Internasional

Internasional relation

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Cyber Clash di Dunia Maya: Konflik Indonesia-Malaysia Akankah Konflik Ini Masih Berlanjut?

1 Desember 2021   23:36 Diperbarui: 2 Desember 2021   00:22 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Perihal ini sudah terjalin semenjak terdapatnya berbagai peristiwa yang mengaitkan masyarakat kedua bangsa ini yang disusul oleh munculnya statment " I hate Indon"," Indonsial", serta" Malingsia" antara tahun 2007-2009 di new media virtual ataupun web. 

Latar belakang cyber clash ini berkaitan dengan bermacam persoalan kehidupan serta soal perasaan kebangsaan Indonesia- Malaysia, semacam cultural heritages claim serta misunderstanding. 

Seperti penggunaan faktor budaya untuk iklan pariwisata, lagu Rasa Sayange, kamus bahasa Melayu- USU, tari reog, seni batik, tari pendet, keadaan pekerja Indonesia di Malaysia, pengaruh buruk yang dibawa oleh migran Indonesia ke Malaysia semacam narkoba. 

Sesungguhnya Indonesia mempunyai banyak persamaan budaya dan kepentingan bersama pariwisata di masa depan yang butuh dibesarkan. 

Perihal ini diakibatkan adanya penyebab kekayaan minyak serta hasil alam hendak habis dalam waktu 50- 100 tahun ke depan. 

Kedua bangsa serumpun ini butuh bekerja sama untuk masa depan yang lebih panjang. Sedangkan kedua belah pihak, blogger serta milister Indonesia serta Malaysia cenderung tidak sanggup dan ingin mencari titik- temu untuk membangun bawah kesamaan tersebut, mutual common grounding. 

Melihat kesamaan ini berbentuk program nyata untuk memulai pembangunan kesepahaman, saling yakin untuk maju bersama. Ini juga semacam positive political core- values and cross cultural communication: bersekutu menaikkan kualitas, kemanusian yang adil serta beradab, serta inovasi gagasan peradaban yang lain lagi, semacam semangat sebumi, satu keluarga besar umat manusia, sekampung di dasar laut samudra, serta lain- lain. 

Namun dalam kehidupan nyata sebagian publik di Indonesia dan Malaysia cenderung emosional serta belum membuktikan komitmen yang kokoh buat mendamaikan serta bekerja sama dalam mengelola alam dekat, perbatasan serta kemampuan keragaman serta keseragaman budaya serumpun. 

Setelah pertemuan Presiden Indonesia serta Perdana Menteri Malaysia, masih tersisa kemampuan pertikaian antara orang Indonesia serta Malaysia di dunia maya serta dunia nyata yang butuh dicarikan solusinya. (Rozi, 2010) Sentimen anti Malaysia ataupun anti Indonesia bisa dikatakan sebagai salah satu dampak provokasi media. Isu- isu yang bertumbuh menjadi sebuah polemik di media sosial semacam facebook, tweeter, web, web, youtube dan sebagainya sehingga menimbulkan polemik antara netter Malaysia dan Indonesia. 

Saling menghina dalam wujud artikel postingan, status, vidio, karikatur, serta meme sering menghiasi bermacam halaman internet. (Ramadhoan & Kurniawati, 2017) Geert Lovink seseorang pemikir soal new media, art and science memperlihatkan terdapatnya indikasi perang media selaku salah satu bentuk perang generasi baru. 

Penjelasan Lovink ini membagikan semacam vision bawah jika terdapat kemampuan konflik ataupun' perang' terpaut antargenerasi serta bisa jadi antarbangsa yang mengenakan media baru semacam internet oleh generasi manusia. untuk itu perlunya kerja sama bermacam pihak terpaut supaya konflik laten tersebut tidak merangsang keberutalan di dunia nyata Kita dapat menguasai fenomena dunia cyber dengan pendekatan Dystopian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun