Mohon tunggu...
Deni Purnomo
Deni Purnomo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Abal-abal

Seorang pekerja yang berusaha menjadi mahasiswa disalah satu Universitas swasta di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cisadon, Desa di Antara Bukit

9 April 2019   19:53 Diperbarui: 9 April 2019   20:26 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita diperintah untuk memaparkan apa itu Indonesia? Pasti yang terpikir pertama adalah negeri yang memiliki kekayaan alam berlimpah. Dari mulai pertambangan, pertanian, peternakan, hingga kekayaan flora-faunanya.

Namun, dibalik sketsa indah tersebut masih banyak permasalahan yang menjadi PR pemerintah Indonesia. Salah satunya yang menjadi sorotan mata masyarakat yang peka dan sadar akan itu adalah permasalahan kesenjangan sosial.

Pemerintah Indonesia sebenarnya sangatlah ingin kinerjanya sukses, cita-cita untuk memajukan dan menyejahterakan warganya berhasil. Seperti pada cita-cita Indonesia yang sudah terangkum dalam Pancasila, yang mana salah satunya ada pada sila kelima yang mengatakan, "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." 

Namun, peran pemerintah pusat tidak akan bisa maksimal jika pemerintah daerahnya tidak ikut andil di dalamnya, tapi dengan satu perhatian bahwa keandilannya tidak hanya di pusat dan sekitarnya saja yang terjangkau, semua harus merata dan didata sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.

Salah satu contoh nyatanya yang hingga sekarang masih jalan di tempat adalah desa Cisadon yang terletak di Kp. Cisadon, Karang Tengah, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat. Jika dilihat dari letak geografis tempat tersebut, walaupun desa Cisadon adalah desa yang terletak di antara bukit, tapi ia terletak tidak jauh dari pusat pemerintah Indonesia, yaitu Ibukota DKI Jakarta.

Pada Sabtu (02/02), Komunitas GEBUK (Gerakan Baca Buku) yang mana adalah sebuah komunitas yang bergerak dibidang sosial, terutama literasi dengan pusat kumpul di Taman Stadion Mini Tambelang, Bekasi. Melakukan kunjungan ke kampung Cisadon dan menjadi mediator penyebar aksi gemar membaca bagi anak-anak dan sekitarnya. Bukan hanya itu, mereka juga menjadi motivator sekaligus obat bagi anak-anak yang jauh dari sentuhan pendidikan.

Salah satu aktivis GEBUK, Desi Rahmatullah menyampaikan, "Di sana tidak ada sekolah, Cuma ada rumah belajar yang didirikan oleh para relawan. Itupun sudah satu bulan vakum karena sudah tidak ada lagi relawan yang datang," jelasnya melalui pesan singkat.

Dia menjelaskan pula bahwa ketersediaan listrik begitu memprihatinkan. Pasalnya di desa Cisadon masih menggunakan turbin pembangkit listrik untuk memasok ketersediaan listrik bagi warganya. Itupun dengan memanfaatkan arus air yang letaknya tidak jauh dari desa tersebut, yang mana ketika kondisi airnya surut maka mereka terpaksa akan menikmati waktu malamnya dengan suasana gelap.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Ada salah satu anak yang menulis surat untuk para aktivis GEBUK. Isinya mengatakan, "Aku harap kalian jangan menyerah ya untuk mengajari kami dan kami senang belajar sama kalian. Kakak-kakak jangan kapok ya, kami tungu kedatangan kalian di sini. Terima kasih ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun