Mohon tunggu...
nimatul mahbubah
nimatul mahbubah Mohon Tunggu... Guru - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Autisme Bukan Penyakit? Lalu Apa?

3 Desember 2022   23:23 Diperbarui: 4 Desember 2022   00:42 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Banyak orang menyebutkan bahwa autisme adalah sebuah penyakit. Namun, pada kenyataaannya. Autisme adalah sebuah kelainan perkembangan saraf yang menyebabkan gangguan perilaku dan interaksi sosial. Gangguan ini kerap kali terjadi pada usia anak-anak. Tetapi juga bisa terjadi pada usia dewasa.

Autism ini juga bisa disebut sebagai gangguan spektrum autisme atau autism spectrum disorder (ASD). Hal ini terjadi disebabkan karena tingkat keparahannya bervariasi pada setiap penderita. Gangguan yang termasuk dalam ASD adalah sindrom Asperger, gangguan perkembangan pervasif (PPD-NOS), gangguan austik dan gangguan childhood disintegrative disorder (sindrom Heller) kondisi ini sering kali dikaitkan juga dengan sindrom savant.

Ada beberapa faktor menyebabkan autisme, antara lain:

  • Faktor keturunan.
    Bisa jadi salah satu orang tuanya mengidap autisme. Maka sang anak bisa jadi mengidap autisme.
  • Faktor premature.
    Meski belum banyak terjadi, kelahiran premature atau kelahiran dini rentan mengidap autisme.
  • Efek samping konsumsi obat
    Kebanyakan obat yang dikonsumsi tidaklah baik. Apalagi ibu yang sedang hamil. Obat akan mempengaruhi bayi dalam kandungan dan kemungkinan akan mengidap autisme.
  • Efek samping mengkonsumsi alkohol
    Dokter telah menemukan bahwa ibu hamil yang mengkonsumsi alkohol yang berlebihan akan berdampak pada kandungannya. dan juga memiliki resiko sang anak akan mengalami autisme.

Gejala yang di alami oleh seseorang yang mengalami autisme antara lain :

  • Gangguan komunisa dengan seseorang, seperti halnya enggan ber interaksi dengan banyak orang, tidak mau apa yang sudah menjadi miliknya direbut orang lain, selalu saja mengulang kata yang sama.
  • Gangguan perilaku, seperti halnya merasa takut tau tidak takut yang berbeda halnya dengan orang noemal biasanya.

Autisme bukanlah penyakit namun dengan perawatan dapat meningkatkan perilaku dan komunikasi. Beberapa hal yang bisa dilakukan anak autisme dalam perawatan.

  • Terapi okupasi : keterampilan berpakaian, makan, mandi.
  • Terapi integrase sensoris : mengolah informasi dari suara, sendtuhan pemandangan.
  • Terapi wicara : keterampilan komunikasi, dengan ini seorang autism dapat sedikit banyak bisa mengontrol emosi yang mereka miliki.

Di balik hambatan yang dimiliki, sering kali ditemukan anak autisme punya kelebihan yang lebih menonjol dibandingan anak umumnya. Hal tersebut diduga, sebab perbedaan struktur otak yang mereka miliki.

Terdapat beberapa penyebab anak autis lebih pintar dari pada anak umumnya.

  • Daya Konsentrasi Tinggi
  • Anak yang mengidap autisme memiliki keunggulan dalam hal konsentrasi. Hal tersebut merupakan penemuan oleh sejumlah peneliti.
  • Hal ini dapat membuat sebagian anak yang mengidap autisme sanggup memaksimalkan fungsi otaknya untuk menekuni bidang yang disenangi, seperti music, matekamtika, fisika kesenian dan sebaganya. Dengan dukungan keluarga dan lingkungan dan sebagainnya. Dengan dukungan keluarga dan lingkungan yang baik, potensi anak dengan autisme bisa terasah optimal.
  • Ingatan Yang Kuat 
  • Anak autis memiliki daya ingat yang tinggi. Daya ingat yang mereka miliki relative sangat baik. Tidak sedikit para peneliti mengungkapkan bahwa informasi yang diterima anak autis akan mudah dingat, baik secara verbal maupun nonverbal.
  • Anak autis mampu mengingat informasi secara detail dan jelas karena mereka memiliki daya ingat yang baik.
  • Fokus pada Detail 
  • daya ingat yang dimiliki anak autis cenderung kuat karena besarnya perhatian mereka terhadap detail. Hal ini membuat anak autis lebih peka dengan hal-hal yang tidak diperhatikan banyak orang. Kondisi ini membuat beberapa dari anak autis unggul dalam bidang visul.
  • Lebih Andalkan Logika dari Pada Emosi
  • anak autis cenderung mengandalkan logika disbandingkan emosi. King's College London berpendapat bahwa, dalam mengambil sebuah keputusan anak autis lebih mengedepankan logika dari pada perasaan.
  • Anak autisme umumnya bersikap lebih rasional ketimbang orang pada umumnya. Karena cenderung menyampingkan hal-hal yang bersifat emosional. Anak autis dapat memecahkan masalah maupun membaca peluang dengan lebih objektif.
  • Menyerap Banyak Kosakata
  • Anak autis mampu menguasai banyak kosakata. Hal seperti ini membuat anak autis memiliki kecerdasan linguistic dan terlihat lebih unggul dibandingkan anak seusianya. Dengan kosakata yang dimiliki, bisa mempermudah anak autis untuk memahami informasi yang rumit dan detail.
  • Imajinasi Yang Luas 
  • Kunci dari anak autis dia memiliki imajinasi yang luas. Beberapa dari mereka memiliki kreatifitas yang tinggi dalam kesenian. Selain itu, mereka juga memiliki kemampuan kognitif yang mumpuni.
  • Kemmpuan Memahami Pola dengn Baik
  • Kemampuan ini membuat anak autisme menjadi pintar. Karena besarnya perhatian terhadap sesuatu yang menarik membuat dia berfikir dan dapat memahami pola tersebut.

Anak autisme tidak sepenuhnya buruk. Dibalik itu semua anak autism memiliki kelebihan istimewa yang bisa membuat dirinya mandiri. Kelebihan visual yang dimiliki anak autism sangat kuat. Anak autism lebih mudah memahami sesuatu dari gambar dari pada hanya omongan. Dari hal tersebut, akan mempermudahkan anak autisme untuk bersosialisasi.

Bimbingan yang bisa diberikan kepada anak autism, ketika kamu memberikan pengertiasn atau memberikan sebuah penjelasan maka, sertakan gambar yang sesuai dengan apa yang sedang kamu sampaikan. Kerika hal yang kamu sampaikan adalah sebuah kesalahan beri gambar sebuah kesalahan. Lalu beri kembali gambar kebenaran sebagai perbandingan agar mereka bisa mengerti.

Diagnosis autisme dilakukan umumnya ketika anak berusia 18 bulan hingga 5 tahun. Hal ini dilakukan melalui pemeriksaan dokter anak. dalam pemeriksaan ini dokter akan mengamati tumbuh kembang anak tersebut, serta melakukan tanggung jawab mengenai gejala dan riwayat kesehatan keluarga pasien. Selain itu dokter juga dapat mengetahui apakah anak mengalami keterlambatan perkembangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun