Mohon tunggu...
nimas safriyanti nur'aini
nimas safriyanti nur'aini Mohon Tunggu... lainnya -

kuliah di UIN MALANG

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjawab Pertanyaan Anak Masa Kanak-Kanak Awal dengan Bijak dalam Membantu Perkembangan Kognitifnya

7 Juni 2015   02:45 Diperbarui: 4 April 2017   18:06 878
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Menurut teori perkembangan kognitif Piaget, anak pada masa kanak-kanak awal berada pada tahap praoperasional (2-7 tahun), istilah praoperasional menunjukkan pada pengerttian belum matangnya cara kerja pikiran. Pemikiran pada tahap praoperasional masih kacau dan belum terorganisasi dengan baik (Santrock, 2002). Sehingga pada masa ini anak memiliki perkembangan intelektual yang tinggi yang menyebabkan mereka menanyakan apa-apa yang mereka lihat dan mereka dengar.

Sebagai orang tua yang baik tentunya harus bijak dalam menanggapi setiap pertanyaan yang keluar dari anak-anaknya. Bukannya malah memarahi anaknya ketika anak tersebut banyak bertanya. Fenomena yang terjadi pada masyarakat saat ini sungguh miris adanya karena kebanyakan dari mereka justru marah ketika anaknya sering bertanya. Padahal dengan kemarahan yang ditunjukkan orang tua terhadap anaknya tersebut justru akan menghambat perkembangan kognitifnya. Anak akan merasa takut untuk bertanya lagi dan pada akhirnya anak akan menyimpannya sendiri sehingga tidak berkembang pengetahuan mereka.

Tentunya sebagai orang tua tidak ingin anak-anaknya mengalami hal tersebut. Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya bisa tumbuh dan berkembang menjadi anak yang pandai. Untuk itu jangan marah atau mengeluh ketika anak-anak selalu aktif bertanya. Bersyukurlah kepada Allah akan hal itu, karena itu merupakan salah satu tanda perkembangan kognitif dari anak. Tanggapilah pertanyaan tersebut dengan sabar, dengan baik dan bijaksana. Jika memang pertanyaan yang dilontarkan oleh anak tersebut tidak mampu kita jawab, maka jangan paksakan untuk menjawabnya. Akan tetapi kita beri pengertian bahwa kita belum mengetahui jawabannya. Jangan justru menjawab sembarangan karena seandainya kita itu salah, anak akan menganggap bahwa itu benar dan jawaban yang salah itu tetap akan tersimpan sebagai jawaban yang benar oleh anak. Oleh karena itu, dituntut kebijaksanaan kita dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan oleh anak-anak yang berada pada masa kanak-kanak awal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun