Mohon tunggu...
Ni Made Sri Andani
Ni Made Sri Andani Mohon Tunggu... Marketing Consultant dengan 34 tahun pengalaman lintas Industri

Dokter hewan dengan hobby gardening, menulis dan melukis

Selanjutnya

Tutup

Seni

"Beyond Imagination" Sebuah Perayaan Imajinasi yang Melampaui Batas

1 Juni 2025   21:28 Diperbarui: 1 Juni 2025   22:06 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana pameran Beyond Imagination di JDC, selalu penuh pengunjung setiap hari.  Foto: Yarli Tambunan

Pameran seni rupa kontemporer Beyond Imagination resmi ditutup pada 31 Mei 2025, setelah berlangsung meriah selama nyaris satu bulan penuh di Jakarta Design Center (JDC). Namun gaungnya belum benar-benar berakhir. Justru kini, saat tirai telah ditutup, saatnya kita memberikan tepuk tangan panjang untuk sebuah peristiwa seni yang tak hanya meriah, tapi juga berkesan, dan tak akan mudah dilupakan.

Sejak hari pertama, Beyond Imagination sudah menunjukkan potensinya untuk menjadi magnet publik. Hampir setiap hari, ruang pameran dipadati pengunjung, dan pada akhir pekan atau hari libur, keramaian itu berubah menjadi lautan manusia. Tak hanya dari Jakarta atau sekitarnya, para penikmat seni juga datang dari berbagai penjuru kota di Indonesia.  Sebuah bukti bahwa seni rupa bisa menyatukan lintas geografis, usia, bahkan latar belakang.

Pameran Beyond Imagination di JDC, setiap hari  ramai pengunjung. Foto : Yarli Tambunan.
Pameran Beyond Imagination di JDC, setiap hari  ramai pengunjung. Foto : Yarli Tambunan.

Apa yang membuatnya begitu ramai? Jawabannya bisa bermacam-macam. Bisa karena tajuknya yang provokatif, "Beyond Imagination", yang otomatis membangkitkan rasa penasaran. Bisa juga karena 56 seniman yang terlibat di dalamnya menghadirkan karya-karya yang tidak biasa-biasa saja.

Beberapa karya tampil begitu inovatif, menggugah, dan bahkan interaktif, membuat pengunjung tak tahan untuk mencoba dan berinteraksi langsung. Tak heran jika pameran ini juga ramai di media sosial, karena hampir setiap sudut pameran menjelma menjadi spot selfie dan wefie favorit. Dari Instagram Story sampai TikTok, Beyond Imagination viral secara organik berkat partisipasi aktif para pengunjungnya.

Selain suguhan visual yang memukau, pameran ini juga dilengkapi dengan program-program pendukung yang memperkaya pengalaman para pengunjung. Ada Bedah Karya, Workshop Melukis, hingga Workshop Art Curation and Exhibition Management. Semuanya dirancang untuk mengajak publik lebih dekat dengan dunia seni, tidak sekadar sebagai penonton pasif.

Tato Kastareja , Ketua Indonesian Artists sekaligus ketua penyelenggara pameran
Tato Kastareja , Ketua Indonesian Artists sekaligus ketua penyelenggara pameran "Beyond Imagination". Foto NMSAndani

Di penghujung pameran yang dikuratori oleh Heri Kris ini,  saya berkesempatan berbincang dengan Tato Kastareja, Ketua Indonesia Artists sekaligus Ketua Penyelenggara. Menurut Tato, pameran ini pada dasarnya adalah sebuah PAMERAN APRESIASI.  Fokus utamanya bukan pada transaksi, tapi pada penyampaian gagasan, penguatan ekosistem, dan tentu saja, edukasi publik terhadap seni rupa kontemporer.

"Kalau dari sisi jumlah pengunjung dan antusiasme, ini sukses besar," ujar Tato.

 "Tapi kalau bicara dari sisi penjualan karya, belum bisa dibilang sukses. Tapi itu memang bukan tujuannya. Ini ruang untuk apresiasi. Tapi tidak menutup kemungkinan  karya -karya ini dijual jika kebetulan ada yang disukai atau diminati oleh kolektor".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun