Mohon tunggu...
Niluh Adryani
Niluh Adryani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bagaimana Cara Menangani Kaki Keseleo?

28 Januari 2023   17:15 Diperbarui: 28 Januari 2023   17:14 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sprain dan Strain  adalah kasus cedera yang sering sekali terjadi, terutama saat berolahraga. Anda mungkin menderita Sprain dan Strain ketika mengalami gejala seperti bengkak, kemerahan, memar, nyeri saat digerakan, dan kaku atau kram otot. Lokasi yang paling sering terjadi adalah di ankle, telapak kaki, pergelangan tangan, jempol kaki, lutut, dan punggung.

Apa sih perbedaan dari Sprain dan Strain? Sprain adalah segala cedera yang melibatkan ligamen. Ligamen adalah jaringan yang menghubungkan dua atau lebih tulang dalam sendi. Berbeda dengan Sprain, Strain adalah cedera yang melibatkan otot atau tendon. Tendon merupakan jaringan fibrosa yang menghubungkan tulang dan otot. Saat terjadi Sprain dan Strain, ligamen, otot, atau tendon mengalami peregangan yang berlebihan atau sampai robek pada kasus cedera berat. Sprain dapat terjadi ketika anda memberi tekanan pada sendi anda untuk berada di posisi yang tidak seharusnya, contohnya ketika anda terjatuh dan menumpu pada telapak tangan atau tersandung dan mencederai ankle anda. Sedangkan Strain terjadi saat anda memberi stres berlebihan pada otot anda, contohnya saat anda mengangkat objek yang terlalu berat dengan posisi yang salah.

1. Strain  adalah cedera yang terjadi pada otot dan tendon. Strain biasanya disebabkan oleh adanya regangan yang berlebihan. Gejala yang terjadi pada strain ditandai dengan hal-hal sebagai berikut: Nyeri yang terlokalisasi Kekakuan Bengkak Hematom di sekitar daerah cedera. Strain dapat dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu: Tingkat I, yakni merupakan kondisi inflamasi ringan dan tidak terdapat robekan. Tingkat II, strain pada tingkat ini sudah terdapat kerusakan pada otot atau tendon, sehingga hal ini berpengaruh terhadap berkurangnya kekuatan otot. Tingkat III, Strain pada tingkat ini memerlukan tindakan operasi atau bedah dan dilanjutkan dengan fisioterapi dan rehabilitasi. Hal ini dikarenakan pada tingkat ini terdapat kerobekan yang parah atau bahkan sampai putus sehingga diperlukan tindakan tersebut. 

2. Sprain adalah cedera yang disebabkan adanya peregangan yang berlebihan sehingga terjadi cedera pada ligamen. Gejala yang terjadi pada sprain di antaranya: Nyeri Bengkak Tidak dapat menggerakan sendi Kesulitan menggunakan ekstremitas yang cedera. 

Sprain sendiri dalam beberapa tingkatan, yaitu:

 a) Tingkat I Pada cedera tingkat ini, menimbulkan rasa nyeri tekan, pembengkakan dan rasa sakit pada daerah yang cedera. Sprain tingkat 1 ditandai dengan adanya terdapat hematoma dalam ligamentum dan hanya beberapa serabut yang putus. Pada sprain tingkat 1 ini cukup ditangani dengan istirahat, karena cedera ini akan sembuh dengan sendirinya sehingga tidak diperlukan pertolongan atau pengobatan yang spesifik.

b) Tingkat II Pada tingkat 2, cedera yang dialami akan menimbulkan rasa sakit, nyeri tekan, pembengkakan, efusi (cairan yang keluar) dan biasanya tidak dapat menggerakkan persendian tersebut. Hal ini menyebabkan diperlukannya tindakan imobilisasi (suatu tindakan yang diberikan agar bagian yang cedera tidak dapat digerakan) dengan cara balut tekan, spalk maupun gibs. Biasanya istirahat selama 3-6 minggu. Secara spesifik, cedera tingkat II terjadi karena lebih banyak serabut dari ligamentum yang putus, tetapi lebih separuh serabut ligamentum yang utuh.

 c) Tingkat III Yakni suatu kondisi seluruh ligamen putus sehingga kedua ujungnya terpisah. Ha ii berakibat pada munculnya rasa yang sangat sakit pada persendian yang bersangkutan, terdapat darah dalam persendian, pembekakan, tidak dapat bergerak seperti biasa, hingga terdapat gerakan yang abnormal. Pada tingkat ini diperlukan pengobatan medis yang serius dengan penanganan oleh tim medis dan harus dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan tindakan dioperasi. Namun, penting dalam melakukan pemberian pertolongan pertama terlebih dahulu.

Penanganan dari Sprain and Strain sangat sederhana dan dapat anda lakukan di rumah.  Penganganan ini biasa disingkat dengan prinsip R.I.C.E.
R          : Rest. Istirahatkanlah bagian yang anda curigai mengalami cedera
I           : Ice. Letakkan es yang sudah dibalut dengan kain pada lokasi cedera selama
               20 menit sebanyak 4-8 kali per hari.
C          : Compress. Lakukan kompresi dengan menggunakan elastic band, bidai, dan
               peralatan lainnya yang dapat mengurangi pergerakan.
E          : Elevate. Posisikan lokasi cedera lebih tinggi menggunakan bantal.  

Untuk meredakan inflamasi, anda juga dapat mengonsumsi aspirin atau ibuprofen. Sprain dan Strain umumnya membaik dalam waktu 2 minggu, jika anda sudah menerapkan langkah-langkah di atas namun belum merasakan perbaikan maka segera kunjungi dokter terdekat.
Walau umum terjadi, bukan berarti Sprain dan Strain merupakan hal yang tidak bisa dicegah. 

Beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk mencegah terjadinya Sprain dan Strain adalah sebagai berikut :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun