Mohon tunggu...
Niluh Nuriasi
Niluh Nuriasi Mohon Tunggu... Guru - Guru/SMPN I Parigi Selatan

Saya adalah seorang guru di SMPN I Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 3.1

21 Oktober 2022   18:22 Diperbarui: 21 Oktober 2022   18:42 2403
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

1.     Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai   

         pemimpin?

Patrap Triloka yang berbunyi ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani yang artinya di depan menjadi panutan, di tengah membangkitkan semangat,  dari belakang memberikan motivasi. Azas ing ngarso sung yang berarti memberi teladan, memberi pengaruh pada pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, yaitu seorang guru hendaknya memberi contoh, menjadi teladan, dan panutan bagi murid dalam megambil keputusan.  Azas ing madyo mangun karsa yang diterapkan berpengaruh pada bagaimana guru menumbuhkan usaha murid untuk mengambil keputusan atas situasi yang dihadapinya. Untuk melatih murid mengambil keputusan, guru dapat menuntun murid agar keputusan yang diambil sesuai dengan nilai kebajikan dan dapat dipertanggungjawabkan. Azas tut wuri handayani merupakan menuntun murid mengambil keputusan. Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran hendaknya tidak bertentangan dengan nilai-nilai kebajikan universal yang diyakini, berdampak pada murid, dan dapat dipertanggungjawabkan. Jadi, Pratap Triloka sangat berpengaruh pada pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

2.    Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan    

        keputusan? 

Dalam pengambilan suatu keputusan seseorang harus memiliki nilai-nilai kebajikan universal yang tertanam, yang dipedomani dalam setiap pengambilan keputusan. Seseorang yang memiliki penalaran yang baik , sepantasnya menghargai prisip-prinsip etika yang pasti. Nilai-nilai yang tertanam dalam diri mempengaruhi pengambilan keputusan, baik dalam situasi dilema etika ⟮benar lawan benar) maupun bujukan moral ⟮benar lawan salah). Prinsip yang digunakan dalam mengambil keputusan yang mengandung situasi dilema etika dipengaruhi oleh nilai-nilai yang diyakini. Penting untuk memupuk nilai-nilai positif dalam diri kita yang nantinya akan menjiwai setiap keputusan yang kita ambil berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal.

3.   Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’                     (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian                  pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-                pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang tela               dibahas pada modul 2 sebelumnya.

Coaching adalah ketrampilan yang sangat penting dalam menggali suatu masalah yang sebenarnya terjadi baik masalah dalam diri kita maupun masalah yang dimiliki orang lain. Dengan langkah coaching TIRTA, kita dapat mengidentifikasi masalah apa yang sebenarnya terjadi dan membuat pemecahan masalah secara sistematis. Konsep coaching TIRTA sangat ideal apaila dikombinasikan dengan sembilan langkah konsep pengambilan dan pengujian keputusan sebagai evaluasi terhadap keputusan yang kita ambil.

4.   Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan          suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?

Dalam proses pengambilan keputusan yang bertanggungjawab diperlukan kompetensi sosial emosional seperti kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial dan keterampilan berhubungan sosial sehingga diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara sadar penuh (mindfull), terutama sadar dengan berbagai pilihan, konsekuensi yang akan terjadi dalam pengambilan keputusan.

 5 .   Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang                    pendidik?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun