Mohon tunggu...
Nilam Kristal
Nilam Kristal Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa UNS Adakan Program Kegiatan untuk Atasi Stress Pada Anak- KKN Era COVID-19

11 Juli 2020   03:22 Diperbarui: 11 Juli 2020   04:30 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngawi-

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengadakan program kegiatan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat di Desa Sambirejo, Kec. Mantingan, Kab. Ngawi. Bukan pergi kepelosok negeri, KKN di era pandemi COVID-19 diadakan di daerah kediaman masing-masing mahasiswa. Banyaknya persoalan ditengah masyarakat akibat dari dampak COVID-19 bukan hanya mengguncang sistem perekonomian, tetapi juga pendidikan. Semenjak ditetapkannya imbauan untuk tetap berada dirumah atau #stayathome banyak anak-anak yang harus belajar dirumah melalui sistem daring. Kurang efektifnya kegiatan belajar-mengajar dengan menggunakan sistem online membuat anak-anak tidak belajar secara maksimal. Selain itu banyak orangtua yang mengeluhkan sulitnya mengajar anak dirumah, banyak anak tidak betah ketika diminta berada dirumah, dan beberapa anak mengalami perubahan perilaku menjadi agresif dan mudah marah. Hal tersebut bisa saja terjadi dikarenakan liburnya sekolah yang lama dan kurangnya waktu anak untuk bertemu dengan teman-temannya.

Permasalahan tersebut membuat mahasiswa UNS tergerak untuk mengadakan program kegiatan yang aman dan menyenangkan untuk anak guna mengatasi stress pada anak ditengah pandemi COVID-19. Program kegiatan yang diadakan diantaranya adalah Buku Keliling (Buling) manfaat dari diadakannya buku keliling ini adalah terfasilitasinya anak untuk membaca buku secara gratis selain itu juga dapat meningkatkan kemauan membaca pada anak ketika dirumah sehingga anak tidak perlu menghabiskan waktu bermain diluar rumah. Kedua, lomba menggambar, anak-anak sangat antusias dengan kegiatan yang menarik dan kompetitif, dengan diadakannya lomba menggambar anak juga dapat mengasah kreatifitas dan imajinasi mereka, manfaat lain yangdiperoleh adalah anak dapat meluapkan emosi dan ekspresinya melalui gambaran tersebut. Ketiga, menghias masker dan membuat sabun cair, kegiatan ini selain meningkatkan soft skill pada anak juga dapat melatih kesabaran pada anak, sehingga secara tidak langsung anak dapat mengontrol emosinya melalui kegiatan menghias masker dan membuat sabun cair yang nantinya dapat mereka gunakan sehari-hari. Keempat, bimbingan belajar, banyak anak mengalami kebingungan dan stress karena tidak mendapatkan materi secara jelas ketika dipergunakannya sistem daring. Bimbingan belajar ini dilakukan secara luring dengan memperhatikan kondisi anak. Mereka juga diharuskan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum mengikuti bimbingan belajar dan menggunakan masker ketika pulang dan pergi, sehingga tetap memperhatikan protokol kesehatan. Kelima, pembuatan jamu. Meskipun tidak hanya diikuti oleh anak-anak. kegiatan pembuatan jamu ini juga membuat anak senang dan mengasah keingin tahuan anak. Mereka dapat mendomonstrasikan langsung cara membuat jamu dan mengetahui manfaat dari meminum jamu. Kegiatan-kegiatan tersebut setidaknya telah dilaksanakan kurang lebih selama 45 hari dan telah mendapat persetujuan dari kepala RT setempat.

Kegiatan untuk mengatasi stress pada anak dan membuatnya merasa betah dirumah sebenarnya sangatlah banyak cara serta penangannya. Akan tetapi kurangnya informasi dan sarana prasarana penunjang membuat orangtua membiarkan kondisi anak, sehingga munculah gejala-gejala yang menunjukan anak mengalami perubahan perilaku dan emosi. Dengan diadakannya program kegiatan ini diharapkan orangtua tidak khawatir terhadap anaknya dan lebih meluangkan waktu bersama anak. Sehingga anak-anak di Desa Sambirejo dapat mengelola emosinya dengan baik melalui kegiatan yang bermanfaat meskipun dilakukan secara sederhana dan mandiri dirumah. Selain membantu mengatasi stress pada anak, kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi mobilitas anak untuk bermain diluar ruangan dan membantu untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 terhadap masyarakat khususnya pada anak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun