Mohon tunggu...
Nilam Cahya
Nilam Cahya Mohon Tunggu... Lainnya - Sangat menghargai rasa keingintahuan anda

Semuanya yang tampak indah, belum berarti akan indah selamanya. Maka dari itu kuatkan lah, agar kamu dapat menghadapinya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Beri Aku Garis Finish

26 November 2020   05:25 Diperbarui: 26 November 2020   05:30 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Beri Aku Garis Finish
Karya: Nilam Cahya

Bagai berlari
Diangan-angan menggapai fantasi
Yang belum pasti
Apakah berakhir indah nanti
Setiap hari aku menanti
Akan nyatanya mimpi
Sederhana yang aku ingini
Berharap kau menjadi pemilik hati
Pemilik hati dari seorang putri
Ya tentu...
Bangun istana kecil kita nanti
Ceriakan hari-hari
Menikmati...
Senyum manis nan mewangi
Hingga terbawa dalam sanubari

Hei pria tampan
Yang ku kagumi dengan penuh harapan
Pribadi mu sungguh menawan
Serta rupawan...
Hei tampan..
Tanpa kau sadari, hati ini sudah kau tawan
Tak sanggup lagi raga ini melawan
Namun sangat disayangkan
Engkau bagaikan awan
Yang diciptakan..
Untuk memperindah pandangan
Tak bisa dimiliki ataupun jadi gandengan
Karna aku bukanlah pilihan

Seketika cinta..
Mengalir bagai air berubah seperti api yang membara
Setelah kau ragukan segenap rasa
Yang tertanam dalam jiwa
Tak apa bila rasa
Terbalas oleh luka
Atas nyatanya realita
Bahwa cinta untukku tak akan pernah ada

Mungkin selama ini kau hanya simpati
Karna tak enak hati
Yang seakan berkata, bukan aku yang pantas dinanti
Kini ..
Malamku jadi sepi
Karena cahaya yang telah dibawa mentari
Gelap..
Tanpa bulan dan bintang terangi
Kemanapun tak dapat berlari
Betapa bodohnya diri
Yang tetap bermimpi
Menanti..
Datangnya pangeran,dengan segenap cinta dihati
Kenyataannya..
Mimpi tetaplah mimpi
Sang pangeran pergi
Menyerahkan hati kepada permaisuri
Mungkin benar..
Bahwa cinta ini
Tak selamanya tentang memiliki

Semarang, 16 November 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun