Mohon tunggu...
Nila Fauziyah
Nila Fauziyah Mohon Tunggu... Lainnya - Nila Fauziyah

Nila Fauziyah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengaruh Faktor Keturunan terhadap Perkembangan Psikologi Seorang Anak

3 April 2020   07:46 Diperbarui: 3 April 2020   08:05 1060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pengaruh Faktor Keturunan terhadap Perkembangan Psikologi Seorang Anak

Indonesia merupakan negara dengan beragam suku, ras, etnik, dan budaya. Dengan keberagaman tersebut, maka dirasa tidak aneh jika masyarakat Indonesia memiliki beragam karakteristik, termasuk cara pandang. Pada tulisan ini, penulis hendak membahas lebih lanjut mengenai seberapa besar faktor keturunan dalam membentuk perkembangan psikologi serta kesuksesan seorang anak di masa depan. Adapun alasan penulis dalam mengangkat tema ini dikarenakan tidak jarang penulis temukan masyarakat di Indonesia khususnya orangtua yang selalu memaksakan keinginannya kepada anak-anak nya, terutama dalam menentukan akan menjadi apa anaknya di masa depan. 

Selain orangtua, tidak jarang pula seorang anak yang selalu membaganggakan dirinya dengan apa yang telah dimiliki orangtua nya kepada orang di lingkungan sekitarnya. Ia membanggakan diri nya bukan dengan apa yang telah berhasil ia raih, melainkan membanggakan apa yang telah diraih oleh orangtua nya. Tentu hal tersebut bukanlah suatu hal yang baik bagi perkembangan anak tersebut untuk meraih kesuksesan di masa depan.

Misalnya saja ada orangtua yang memiliki bakat dan minat di dunia bisnis sehingga orangtua tersebut juga sukses dalam dunia bisnis. Maka apakah anaknya kelak juga akan bisa menjadi seorang pebisnis yang sukses? Apakah bisa orangtua tersebut memaksa anaknya untuk juga terjun ke dunia bisnis? 

Atau misalnya saja pada contoh lain yaitu seorang anak yang selalu membanggakan jabatan yang dimiliki oleh orangtuanya, apakah anak tersebut mendapat jaminan dapat mendapatkan jabatan sesuai dengan jabatan yang dimiliki orangtuanya yang selalu ia bangga-bangga kan? Apakah bisa hal tersebut didapatkan hanya dengan berdalih pada faktor keturunan dari kedua oangtua nya tanpa usaha sedikit pun?  Melihat hal demikian, maka disini penulis sangat tertarik untuk membahas mengenai seberapa besar pengaruh faktor keturunan dari orangtua bagi perkembangan seorang seorang anak.

"Buah jatuh tak jauh dari pohonnya", mungkin pepatah tersebut sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Iya, memang benar faktor keturunan memiliki posisi yang sangat penting dalam membentuk perkembangan psikologi seorang anak. 

Namun, apakah dapat dikatakan benar jika ada masyarakat yang menganggap bahwa kesuksesan seorang anak hanya ditentukan oleh kesuksesan yang dimiliki orangtuanya, sehingga anak tidak perlu bersusah payah untuk menggapai kesuksesan di masa depan. Dalam hal ini berarti terdapat anggapan yang menyatakan bahwa satu-satu nya faktor yang mendorong psikologi perkembangan hingga seorang anak meraih kesuksesan hanyalah faktor keturunan.

Jika dilihat, pepatah tersebut memiliki pandangan yang sama dengan aliran Nativisme, yang mana aliran ini juga berpandangan bahwa satu-satu nya faktor yang menentukan perkembangan manusia ialah faktor pembawaan. Sedangkan faktor pengalaman dan pendidikan tidak memiliki pengaruh apa-apa dalam menentukan perkembangan seorang anak. 

Namun, jika dilihat dari kenyataan yang ada, dapat dikatakan bahwa faktor keturunan (hereditas) bukanlah merupakan satu-satu nya hal yang mempengaruhi perkembangan seorang anak, termasuk kesuksesannya di masa depan. Hal ini dapat kita amati dari lingkungan di sekitar kita. Saat kita melihat ada sepasang orangtua yang sukses di bidang bisnis, apakah anak mereka juga sukses semua di bidang bisnis? Penulis rasa tidak demikian.

Dalam hal ini, penulis lebih condong kepada aliran Konvergensi, yang mana aliran ini berpandangan bahwa faktor pembawaan (hereditas) maupun faktor lingkungan memiliki pengaruh yang sama besarnya terhadap kesuksesan seorang anak di masa depan. Maka seorang anak yang terlahir dari sepasang orangtua yang sukses di bidang bisnis, bisa saja anaknya juga sukses dalam bidang tersebut, namun bisa juga tidak. 

Semua nya kembali lagi dengan bagaimana cara atau pola hidup yang diterapkan orangtua pada anak tersebut. Jika sepasang orangtua tersebut menginginkan anaknya juga sukses di bidang bisnis, maka hendaknya orangtua memasukkan nya ke pendidikan bisnis agar dapat menunjang hal tersebut. Tidak hanya mengandalkan faktor pembawaaan, orangtua juga harus senantiasa memperhatikan faktor pendidikan dan juga faktor lingkungan seorang anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun