Mohon tunggu...
Nila Farchatul Kamilah
Nila Farchatul Kamilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Identitas Nasional

3 Desember 2022   23:27 Diperbarui: 4 Desember 2022   00:45 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Identitas yaitu ciri yang dimiliki oleh setiap pihak yang dimaksud sebagai pembeda dengan pihak lain. Sedangakan yang dimaksud dengan nasionalisme atau nasional yaitu suatu paham yang memiliki pendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu wajib diserahkan kepada Negara kebangsaan. Jadi yang dimaksud dengan Identitas Nasional yaitu kepribadian yang bersifat nasional atau jati diri nasional yang dimiliki okeh suatu negara dan juga yang membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya.

Identitas nasional pada konteks bangsa lebih mengacu pada suatu adat istiadat, kebudayaan, dan karakter yang khas pada suatu negara. Sedangkan identitas nasional pada konteks negara tercermin pada simbol kenegaraan sepert:bendera merah putih, pancasila, bahasa nasional yakni Bahasa Indonesia, dasar falsafah negara yakni pancasila, semboyan Negara yakni Bhinneka Tunggal Ika, bentuk Negara kesatuan Republik Indonesia serta konstituti atau hukum dasar.  Adapun para Pahlawan rakyat dimasa perjuangan nasional yaitu seperti: Hasanuddin, Pangeran Antasari, Pattimura, dan lain sebagainya.

Terwujudnya identitas ini yaitu sebagai bangsa dan negara Indonesia yang dapat mengikat suatu eksitensi dan memberikan daya hidup. Sebagai bangsa dan negara yang sudah merdeka, berdaulat dalam menjalin suatu hubungan internasional akan sejajar dan juga dihargai dengan bangsa maupun negara lain. Identitas bersama juga bisa menunjukkan keunggulan pada dirinya dan juga kepribadiannya. Adapun rasa kebersamaab sosial sebagai suatu kelompok yang bisa mendukung upaya mengisi kemerdekaan. Adanya identitas bersama ini bisa memberikan sebuah motivasi untuk bisa mencapai suatu kejayaan bangsa maupun negara di masa yang akan datang.

Identitas nasional adalah sebuah konsep kebangsaan yang sebelumnya tidak ada kesamaan. Perlu dikaitkan dengan suku tersebut. Istilah identitas nasional ini secara terminologis merupakan sebuah ciri yang dimiliki suatu bangsa yang secara filosofis ini dapat membedakan suatu bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksitensi pada suatu negara pada waktu era globalisasi yang begitu kuat terlebih disebabkan karena pengaruh kekuasaan internasional.

Ciri khas suatu bangsa merupakan local genius yang bisa menghadapi pengaruh pada budaha asing dan juga akan menghadapi response dan challence. Jika challence ini cukup besar sementara response ini kecil maka suatu saat bangsa ini akan punah atau hancur dan hal tersebut sebagaimana uang terjadi di bangsa indian dan juga di negara Australia yang bertepatan di Amerika. Tetapi jika challence kecil sedangkan responce cukup besar makan bangsa ini suatu saat akan berkembang menjadi bangsa yang sangat kreatif.

Oleh sebab itu, agar bangsa indonesia ini tetao akan eksis dalam menghadapi globalisasi maka haeus tetap menaruhkan identitas nasional dan juga jatidiri yang hal ini merupakan kepribadian suatu bangsa indonesia sebagai sebuah dasar pengembangan kreatifitas budaya globalisasi. Sebagaimana yang sudah terjadi diberbagaj negara, dalam era globalisasi ini penuh dengan tantangan yang cenderung akan menghancurkan nasionalisme dan muncullah kebangkitan kesadaran nasional.

Identitas Nasional memiliki dua faktor penting dalam sebuah pembentukan identitas nasional yaitu faktor kondisional dan juga faktor primadonal. Faktor kondisional atau yang biasa disebut dengan faktor subyektif yaitu suatu keadaan yang bisa mempengaruhi terbentuknya identitas nasional. Adapun faktor subyektif yakni meliputi faktor politik, sosial, historis, dan juga kebudayaan yang dimiliki okeh suatu bangsa indonesia, faktor historis ini dapat mempengaruhi suatu proses pembentukan masyarakat maupun  bangsa indonesia beserta identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang terlibat didalamnya. 

Sedangkan faktor primodional atau yang bisa disebut dengan faktor objektif yaitu faktor bawaan yang memiliki sifat alamiah, melekat pada suatu bangsa tersebut yakni seperti ekologi, geografi, dan juga demografi. Kondisi geografis dan ekologis yang bisa membentuk Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang mempunyai iklim tropis dan juga terletak di sebuah jalan komunikasi antar wilayaj dunia yang terletak di Asia Tenggara dan ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan sosial, ekonomis, demografis dan kultural bangsa indonesia. 

Selain dua faktor tersebut, adapun faktor yang lain yaitu faktor sakral yang berupa kesamaan agama yang biass dipeluk oleh masyarakat atau ideologi doktriner yang sudah diakui sama masyarakat yang bersangkutan.  Agama dan ideologi doktriner ini merupakan faktor sakral yang bisa membentuk bangsa dan negara. Faktor sakral juga ikut serta menyumbang akan terbentuknya satu nasionalitas yang baru. Negara Indonesia ini sudah diikat dengan kesamaan ideologi pancasila .  Tokoh pemimpin dari beberapa tokoh yang dihormati dan disegani oleh masyarakat bisa pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara. 

Pemimpin di berbagai negara tersebut sudah dianggap sebagai penyambung lidah rakyat, dan simbol pemersatu bangsa yang bersangkutan. Contohnya Nelson Mandela di Afrika Selatan, Soekarno di Indonesia, Tito di Yugoslavia, Mahatma Gandhi di India. 

Prinsip kesediaan suatu warga negara supaya bisa bersatu dalam perbedaan dan juga menjadi faktor pembentuk identitas nasional yang biasa disebut bersatu dalam perbedaan yaitu sebuah kesediaan warga negara untuk bisa setia pada sebuah lembaga yang disebut dengan negara dan pemerintahannya  tanpa harus menghilangkan keterkaitannya terhadap suku , ras, budaya, adat, dan agamanga. Sesungguhnya warga negara bangsa ini memiliki kesetiaan  multiloyalitas (ganda). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun