Oleh, Nila Hidayatul RohmitaÂ
Mahasiswa Pendidikan Bahasa InggrisÂ
Fakultas Bahasa dan Ilmu KomunikasiÂ
Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Dosen Pengampu: Dr. Ira Alia Maerani, M.H.(dosen Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA).
Pada era saat ini tidak sedikit masyarakat maupun pelajar yang berbuat menyimpang dari nilai-nilai pancasila. Tentunya permasalahan tersebut tidak lain dan tidak bukan salah satunya karena tidak memahami nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.Â
Degradasi dapat diartikan sebagai kemerosotan sehingga degradasi pancasila adalah suatu proses merosotnya pamahaman masyarakat terhadap pancasila sehingga mengakibatkan terjadinya konflik yang menyimpang, baik menyimpang dari nilai-nilai pancasila maupun syariat agama Islam seperti adanya tindak kekerasan, munculnya kelompok yang berpaham keras(anti pancasila), prostitusi, dan lain sebagainya.Â
Sehingga manakala masyarakat tidak memahami nilai-nilai pancasila, maka akan terjadi penyelewengan yang dianggap wajar/lazim. Tentunya adanya tindak kekerasan atau anarkisme pasti meresahkan masyarakat apalagi jika tindakan tersebut dianggap tindakan yang wajar/lazim. Apalagi kita tahu bahwa bangsa Indonesia sendiri memiliki beraneka ragam budaya, adat-istiadat, dan lain sebagainya yang mudah sekali berpotensi munculnya konflik yang sangat besar.Â
Sehingga akibatnya masyarakat akan mudah kehilangan nilai-nilai pancasila yang pada kenyataannya akan menekan multikulturalitas, kebhinekaan dan nilai keadilan bagi setiap orang. tidak hanya itu saja, pancasila hanya menjadi hafalan masyarakat tanpa aplikasi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Lebih parah lagi, muncul beberapa kelompok seperti ISIS yang kemudian memicu kelompok/aliran lain yang berpaham keras di Indonesia.Â
Hal tersebut sejalan dengan tujuan kelompok dengan paham keras tersebut yaitu dengan memanfaatkan/mengatas namakan agama untuk menyesatkan umat. Padahal kalau kita cari tahu lebih mendalam kelompok tersebut ingin mendapatkan kekuasaan di negara Indonesia.Â
Dilansir dalam Kompas(4 Januari 2013) bahwa sepanjang tahun 2012 setidaknya ada 104 peristiwa konflik sosisal, bentrokan antarwarga yang merupakan penyebab konflik yang paling besar mencapai 33,6 persen. Hal ini juga ditegaskan oleh Kasubdit Penanganan Konflik Sosial, Ditjen Kesbangpol, Kementrian Dalam Negeri Tri Jaladara. Dari informasi tersebut dapat diketahui bahwa Degradasi Pancasila dalam masyarakat semakin besar.Â