Mohon tunggu...
Niko Simamora
Niko Simamora Mohon Tunggu... Pengajar - Menulis

@nikomamora~\r\nnikosimamora.wordpress.com~\r\nniko_smora@live.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Dorong Bauran Kebijakan Investasi Hijau dalam Transisi Energi

1 Agustus 2022   00:01 Diperbarui: 1 Agustus 2022   00:07 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Negara-negara Anggota G20 (sumber: pajakku.com)

Sekilas G20

Euforia Presidensi G20. Logo G20 di Indonesia saat ini ada di mana-mana. Kami yang tinggal di daerah pun bisa turut merasakan. Rencana pertemuan akbar (Konferensi Tingkat Tinggi-KTT) negara-negara yang tergabung dalam grup dua puluh (G20) akan dilaksanakan di Bali, 15-16 November 2022.

Anggota G20 terdiri dari 19 negara: Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan satu organisasi antar negara: Uni Eropa.

G20 pada awalnya bertujuan untuk menemukan solusi atas kondisi krisis ekonomi global pada tahun 1997-1999. Indonesia, sebagai negara berpendapatan menengah termasuk negara yang memiliki pengaruh ekonomi secara sistemik dalam stabilitas ekonomi internasional. Pertemuan tersebut dihadiri oleh menteri keuangan dan gubernur bank sentral.

Sejak tahun 2008, pertemuan G20 sudah melibatkan pemimpin negara-negara anggota untuk melakukan koordinasi respon secara global terhadap dampak krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat. Dan tahun 2022, respon tersebut juga sangat relevan dengan kondisi perekonomian global akibat pandemi dan krisis di Amerika Serikat.

Presidensi G20

Presidensi G20 tahun 2022 merupakan keketuaan yang dipilih secara bergilir setiap tahun di antara negara anggota. Keketuaan tersebut dijalankan dengan prinsip Troika, yaitu adanya kerjasama antara pendahulu dan penerusnya. Troika tahun ini terdiri dari Italia, Indonesia, dan India.

Dalam menentukan agenda, negara yang terpilih sebagai presidensi memiliki kesempatan untuk mengajukan agenda ataupun isu prioritas yang akan dibahas. Dengan tema Recover Together, Recover Stronger (Pulih Bersama), Indonesia fokus pada tiga isu prioritas: melakukan promosi produktivitas, meningkatkan ketahanan dan stabilitas, dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan & inklusif.

Untuk bisa mencakup ketiga isu tersebut, Indonesia akan memimpin usaha-usaha yang diharapkan tercapai dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut. Di antaranya kepastian akses yang adil terhadap vaksin COVID-19, peningkatan pembangunan ekonomi yang melibatkan UMKM dan ekonomi digital.

Selain itu perlu, peningkatan kapasitas kolektif untuk reformasi perpajakan global, kerjasama yang lebih kuat dalam memerangi korupsi, pembiayaan infrastruktur dan kerjasama internasional yang lebih demokratis dan representatif.

Jalur Pembahasan Isu

Ada dua jalur yang dilakukan untuk pembahasan isu tersebut, jalur sherpa dan jalur keuangan. Jalur Sherpa untuk membahas isu non-keuangan, sementara jalur keuangan untuk membahas isu yang terkait keuangan.

Pada jalur Sherpa, tiga prioritas Indonesia yaitu arsitektur kesehatan dunia yang lebih kuat, transisi energi, dan transformasi digital. Pada jalur ini, dilakukan pertemuan 11 working group: lingkungan hidup dan keberlanjutan iklim (utusan Indonesia: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), pendidikan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan), transisi energi(Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun