Mohon tunggu...
Niko Simamora
Niko Simamora Mohon Tunggu... Pengajar - Menulis

@nikomamora~\r\nnikosimamora.wordpress.com~\r\nniko_smora@live.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Sambal Andaliman: Khas Dari Kawasan Danau Toba

8 Desember 2018   19:46 Diperbarui: 8 Desember 2018   21:50 948
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambal Andaliman (sumber: IG @toba.market)

Di atas disebutkan Kawasan Danau Toba, tentu tidak terbatas hanya permukaan Danau Toba saja, namun mencakup seluruh kabupaten yang mengelilingi Danau Toba. 

Ada tujuh kabupaten yaitu: Kabupaten Dairi, Kabupaten Humbang Hasundutan,  Kabupaten Karo, Kabupaten Samosir, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir. Dan ada satu kabupaten lagi, yaitu Kabupaten Pakpak Bharat yang tidak memiliki pantai di Danau Toba, namun masih termasuk kawasan Danau Toba.

Dengan melihat luasnya wilayah yang tercakup oleh Kawasan Danau Toba, tidak mengherankan bila potensinya juga sangat besar. Keindahan alam merupakan daya tarik utama yang selama ini menjadi ciri khas Danau Toba. 

Tidak ada yang bisa menyangkal indahnya Danau Toba, dipantau dari sudut manapun. Masyarakat menyebutnya sebagai Tao Toba Na Uli, Danau Toba yang permai. Bahkan disebutkan di sebuah lagu sebagai rajani sude na tao, yang bermakna bahwa Danau Toba menjadi raja dari segenap danau. 

Potensi Danau Toba pun ternyata merupakan warisan dari letusan hebat supervolcano Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Menurut para peneliti, mahaerupsi tersebut menjadi letusan terbesar di dunia dalam kurun waktu dua juta tahun terakhir. 

Sebaran awan panas yang dihasilkan mencapai radius 200.000 km persegi dengan suhu mencapai 550 derajat celcius. Aktivitas alam itu kini menjadi keindahan alam yang bisa dinikmati oleh banyak orang. Dan, bukan hanya itu saja, tanah subur yang mengelilinginya menghasilkan tumbuhan-tumbuhan khas yang hanya bisa tumbuh di Kawasan Danau Toba, salah satunya adalah andaliman.

Andaliman sering juga disebut merica Batak, adalah salah satu bumbu yang khas untuk masakan Batak. Bentuknya bulat kecil bewarna hijau dan biasanya tumbuh bergerombol. Rasa yang ditimbulkan ketika bercampur dengan makanan, sangat khas dan kuat, bikin lidah bergetar, seperti getir dan kelu. 

Di kalangan para penggemar olahan makanan, bumbu ini sering disamakan dengan sichuan pepper. Menurut para peneliti, tumbuhan ini termasuk  jenis bunga-bungaan dalam keluarga jeruk (citrus). Tidak heran bila, andaliman memiliki kekayaan vitamin C dan E yang bermanfaat untuk daya tahan tubuh.

Keberadaan andaliman yang hingga saat ini masih menjadi keunikan tersendiri: tumbuh liar di bukit-bukit yang mengelilingi Danau Toba. Beberapa upaya memang sudah dilakukan untuk budidaya, namun belum menunjukkan hasil yang maksimal. 

Oleh karenanya, jangan heran kalau pasokan andaliman ke luar kawasan Danau Toba menjadi bisnis yang cukup menggiurkan. Untuk menjaga cita rasa makanan khas Batak, andaliman harus selalu tersedia. Lidah memang tidak pernah bohong.

Melihat peluang ini, seorang penduduk asal Dolok Sanggul mulai bereksperimen untuk menambah nilai tambah dari andaliman. Charly Silaban, yang sudah lama merantau akhirnya memutuskan kembali ke Dolok Sanggul untuk mengembangkan potensi yang ternyata memiliki nilai jual yang tinggi. Dari banyak usaha yang dilakukan, pengolahan andaliman menjadi fokusnya kini, selain kopi dan bahan-bahan pertanian lainnya di kawasan Danau Toba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun