Mohon tunggu...
Niko Simamora
Niko Simamora Mohon Tunggu... Pengajar - Menulis

@nikomamora~\r\nnikosimamora.wordpress.com~\r\nniko_smora@live.com\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menteri Perhubungan Ajak Blogger Kunjungan ke Pendopo Walikota Bandung

6 Desember 2016   13:14 Diperbarui: 6 Desember 2016   13:33 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Bandung pada hari Sabtu, 26 November 2016. Pada kunjungan kerja kali ini, Menhub mengajak blogger dan komunitas untuk ikut serta melihat aktivitasnya dan berdiskusi tentang urusan-urusan yang berhubungan dengan tugas beliau menata transportasi di Indonesia.

Pagi hari sekitar pukul 07.00, menurut info, Menhub dan jajarannya terlebih dahulu mengunjungi Gedung Sate untuk bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan. Hanya beberapa blogger yang turut serta dalam rombongan tersebut. Setelah itu, sesuai rencana, Menhub akan mengunjungi Pendopo Walikota Bandung, Ridwan Kamil di daerah jalan Dalem Kaum, dekat dengan kawasan Masjid Raya Bandung.

Ada lima belas kompasianer yang diundang dalam kunjungan kerja kali ini. Sejak pukul 8 pagi, sudah ada yang hadir di pendopo, di antaranya Bang Aswi, Bang Boris, dan Kang Ali. Hingga pukul 9 pagi, rombongan belum kunjung datang, sementara kompasianer sudah ramai diikuti oleh beberapa komunitas di antaranya komunitas pengguna kereta api dan bis. Kami berkumpul di ruang tunggu sambil berbincang-bincang. Sementara di aula pendopo terdapat acara senam sehat dalam rangka Hari Kesehatan Nasional. Menurut info, acara tersebut adalah agenda dari Ibu Walikota, Atalya Praratya.

Suasana pertemuan di Ruang Arab Pendopo Walikota Bandung
Suasana pertemuan di Ruang Arab Pendopo Walikota Bandung
Sekitar pukul 10.00 WIB, rombongan Menhub tiba di pendopo Walikota Bandung. Mereka langsung masuk menuju ruang belakang dari pendopo tersebut, kami pun turut mengikuti dari belakang. Tanpa berlama lagi, Ridwan Kamil, selaku tuan rumah langsung menyambut Menhub dan jajarannya. Pak Walikota menjelaskan sejarah tentang ruang tempat pertemuan tersebut. Ruang tersebut disebut sebagai Ruang Arab karena interiornya banyak dihiasi lukisan, maupun pernak-pernik yang berasal dari Arab. Ruang itu merupakan ruang bersejarah tempat Bung Karno mempersunting Ibu Inggit Garnasih sebagai istrinya, dan juga banyak peristiwa setelah itu yang berhubungan dengan kenegaraan. Kang Emil pun berharap bahwa kedatangan Menhub di ruangan itu akan memberikan sejarah baru.

Setelah itu, Pak Budi menjelaskan tentang maksud kedatangan beliau ke Bandung, di awali dengan kunjungan ke Gubernur lalu dengan Walikota. Tujuan utama Menhub adalah untuk sosialisasi tentang KIR swasta. Menhub menuturkan bahwa kapasitas Kementerian Perhubungan untuk melakukan uji kir sangat terbatas, sementara pertumbuhan kendaraan sangat cepat sehingga perlu diberikan kesempatan kepada swasta untuk membantu menyelesaikan permasalahan uji kir.

Selain itu, Menhub juga memperkenalkan Direktur PT PP (Pembangunan Perumahan), Tumiyana sebagai BUMN yang telah mendapat kontrak untuk pembangunan LRT (Light Rapid Transit) di Jakarta. PT PP sebagai perusahaan lokal mengedepankan produk-produk lokal hasil karya insinyur Indonesia untuk mendukung pembangunan LRT tersebut. Sehubungan dengan itu, Menhub memaparkan rencana untuk pembangunan Metro Capsul di Bandung, moda transportasi kereta yang mirip dengan commuter linedi Jakarta. Rencana pembangunan itu sudah masuk Proyek Strategis Nasional 2017, sehingga Pemerintah Kota Bandung dapat bekerja sama untuk mendukung terlaksananya proyek tersebut. Skema kerja sama akan dibicarakan dalam tim yang lebih teknis.

Kang  Emil menyambut baik program dari Kemenhub untuk mendukung transportasi di Bandung. Kang Emil memaparkan bahwa Kota Bandung awalnya didesain untuk  300.000 penduduk, namun kenyataannya penduduk Bandung sudah mencapai 2,5juta orang ditambah dengan 1 juta orang di luar Bandung yang datang bekerja ke Bandung. Tentu masalah transportasi menjadi salah satu solusi untuk mendukung aktivitas warga tersebut. Oleh karena itu, Pemkot Bandung sendiri telah membuat perencanaan agar Kota Bandung nyaman untuk aktivitas hingga 4 juta orang setiap harinya.

Menteri Perhubungan menjawab pertanyaan wartawan
Menteri Perhubungan menjawab pertanyaan wartawan
Apa yang sudah dilakukan oleh Pemkot Bandung? Salah satunya adalah pembangunan pusat  pertumbuhan baru di bagian timur, yaitu Bandung Teknopolis. Diharapkan  dengan pusat pertumbuhan baru tersebut, Kota Bandung tidak hanya terpusat di tengah namun bisa terdistribusi. Selain itu Pemkot Bandung berupaya semaksimal mungkin  untuk memecahkan persoalan macet. Pertumbuhan kendaraan terutama sepeda motor sangat tinggi, oleh karena itu Pemkot Bandung menumbuhkan kesadaran untuk menggunakan transportasi umum melalui kampanye”Jumat Ngangkot”. Itu dilakukan untuk menyentuh pola pikir masyarakat yang menganggap bahwa dengan punya kendaraan baik mobil maupun motor merupakan salah satu indikator kemapanan.

Untuk semakin memperkuat mindset tentang penggunaan kendaraan umum, Pemkot Bandung melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah. “Orangtuanya sudah susah diubah, biar anaknya yang kita ubah”, ungkap Kang Emil. Anak-anak sekolah difasilitasi dengan bis sekolah gratis dan kampanye bike to schooldengan menyediakan 30 halte sepeda. Selain itu, Pemkot Bandung juga melakukan pembinaan kepada pedagang kaki lima dan pasar tumpah untuk mengurangi kemacetan.

Hal di atas menunjukkan bahwa baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Beberapa blogger dan komunitas juga menyambut baik dengan usulan untuk kereta kapsul (Metro Capsul) dan mengusulkan untuk mengevaluasi stasiun-stasiun di Bandung yang jaraknya masih sangat berjauhan.

Setelah pertemuan tersebut, saya berkesempatan untuk mengambil gambar dari beberapa sudut di Pendopo Walikota Bandung. Berikut foto-fotonya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun