Mohon tunggu...
Rahni
Rahni Mohon Tunggu... Guru - belajar untuk berkarya

Hai, saya Rahni.Saya seorang pengembang web yang tinggal di indonesia.Saya penggemar pendidikan, teknologi, dan desain.Saya juga tertarik dengan pemrograman dan menulis.Anda dapat membaca blog saya disini. https://www.ruangkerja.my.id/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hidup Penuh Syukur

21 Mei 2019   10:44 Diperbarui: 21 Mei 2019   11:15 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

HIDUP PENUH SYUKUR

Semarang, Selasa (21/05/2019)

Oleh: Makmur Subur Gane 

Ada sebuah kisah, seorang pria muda sedang menyusuri jalan sepi dekat hutan. Tiba-tiba ia berpapasan dengan seorang pemuda lain yang berpenampilan lusuh dan berwajah murung. Karena ingin tahu, si pria muda mensejajarkan langkah dan bertanya, "Hai teman, kenapa kau bersedih? Ada masalah?"

Sambil menghela napas panjang, pemuda itu menjawab, "Hah. Hidupku begitu malang. Aku hanya punya tas ini dengan sedikit pakaian dan makanan. Cuma itu... Aku tak tahu harus berbuat apa."

Mendengar kata-kata itu, si pria mendadak punya ide. Lantas ia bertanya, "Boleh aku lihat tasmu sebentar saja?" Tanpa curiga, si pemuda menyerahkan tasnya. Dan begitu tas diterima, pria itu langsung melesat lari membawa tas tersebut, meninggalkan pemuda itu melongo kaget tidak percaya.

Sadar tasnya dicuri, sambil bereaksi hendak mengejar si pencuri, pemuda itu meratap. "Oooh.. Nasibku sungguh sial. Tas satu-satunya hartaku hilang. Aduhhh.."

Pria yang membawa lari tas, ternyata tidak benar-benar berniat mencuri tas yang dibawanya. Tak jauh dari situ, ia berhenti dan mengintip dari balik semak, melihat keadaan si pemuda. Begitu mengetahui si pemuda sudah kembali melanjutkan perjalanan, pria itu segera bergegas mendahuluinya beberapa meter, meletakkan tas si pemuda di pinggir jalan, kemudian sembunyi lagi di balik semak.

Si pemuda, yang berjalan dengan lesu dan langkah gontai, tiba-tiba ia melihat tasnya tergeletak di pinggir jalan. Dengan penuh semangat, ia berlari, mengambil kembali tas dan memeriksa isinya. Ternyata masih lengkap! Betapa bahagianya pemuda tadi. Kini, ia melanjutkan perjalanan dengan bersiul riang dan wajah berseri-seri.

Pria yang tadi membawa lari tas si pemuda, melihat sambil tersenyum. Katanya dalam hati, "Hari ini aku membuatnya jadi orang paling bahagia!"

Pembaca yang bijaksana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun