Mohon tunggu...
Nikolaus Anggal
Nikolaus Anggal Mohon Tunggu... Dosen - Hidup adalah perjuangan

Hidup adalah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Apa yang Bisa Saya Lakukan untuk Indonesia Menghadapi Resesi?

18 Agustus 2020   17:09 Diperbarui: 18 Agustus 2020   16:59 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock via KOMPAS.com

Suatu negara resesi dapat dilihat beberapa tanda antara lain Produk Domestik Beruto menurun, menurun secara drastis pendapatan riil nyata, menurunnya jumlah lapangan kerja, menurunnya penjualan ritel seperti tokoh-tokoh dan terpuruknya perusahaan-perusahaan. Selama resesi ekonomi  berlangsung banyak pengangguran karena orang kehilangan pekerjaan, perusahaan membuat lebih sedikit penjualan dan output ekonomi negara secara keseluruhan menurun. 

Jika tak segera diatasi, dalam skala riil, banyak orang kehilangan rumah karena tak sanggup membayar cicilan, daya beli melemah. Lalu, banyak bisnis terpaksa harus gulung tikar. Tak bisa dipungkiri bahwa bidang ekonomi memiliki peran yang signifikan terhadap perkembangan dan kemajuan suatu negara. Negara dikatakan maju apabila memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi, yang ditunjukkan oleh nilai produk domestik bruto atau pendapatan nasionalnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa secara teknikal, Indonesia belum masuk fase resesi. Biasanya dalam melihat resesi itu, dilihat year on year untuk dua kuartal berturut-turut. 

Menghadapi ancaman resesi di sisa kuartal ketiga 2020, yang bisa lakukan oleh seluruh warga bangsa agar Indonesia tak masuk ke dalam jurang resesi adalah mengenal dan memanfaatkan kompetensi yang dimiliki dengan menyatukan pengetahuan dan kelakuan, kata dan perbuatan bersama-sama mengatasi masalah kebangsaan ini. Manfaatkan kometensi Anda, saya, dan kita semuanya mulai dari hal-hal sederhana dari diri sendiri mulai dari hal kecil, keluarga sampai kepada hal-hal yang lebih besar pada tingkat nasional.

Setiap orang memiliki kompetensi yang dimiliki sejak kecil. Kompetensi yang dimiliki manusia ini akan betumbuh dan berkembang seiring dengan perjalanan waktu. Tetapi tidak semua orang menyadari kalau dia memiliki kompetensi tertentu. Karena itu, perlu mengenal dan memanfaatkan kompetensi agar kompetensi tersebut bisa bertumbuh dan berkembang dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, lingkungan masyarakat, bangsa dan negara.

Kompetensi yang dimiliki warga bangsa mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas menyelesaikan suatu pekerjaan yang kita inginkan atau pekerjaan yang kita kehendaki sesuai dengan bidangnya masing-masing.  Kompetensi dalam bidang apa saja yang tercermin dari kemampuan berpikir dan bertindak secara konsisten. Karena ada kemauan melakukan apa yang diketahui sehingga menghasilkan manfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

Pengembangan kompetensi yang positif dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara saat ini menjadi sangat penting. Mengingat rumah tangga bangsa sedang mengalami krisis menurunnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke dua minus 5,32 porsen. 

Turunnya pertumbuhan ekonomi ini perlu dikaji secara mendalam oleh seluruh warga bangsa bukan untuk mencari-cari kesalahan orang lain, tetapi kita menengok kedalam diri kita masing-masing sambil bertanya apakah ada sumbangsi saya terutama dalam menerapkan protokol kesehatan yang mendukung bergeraknya roda perekonomian? 

Apakah saya hanya mendisiplinkan diri tanpa mengingatkan orang lain di sekitar untuk menerapkan protokol kesehatan sehingga saling melindungi? Apakah saya tidak pernah menerapkan protokol kesehatan? Apakah saya disiplin menerapkan protokol kesehatan?

Pada posisi menurunnya pertumbuhan ekonomi nasonal sekarang ini, Indonesia membutuhkan warga bangsa yang hebat, berkualitas, bertanggung jawab yang memmiliki keberanian untuk mengakui kebenaran tentang peran dan tanggung jawab bukan hanya menuntut seberapa besar saya dapatkan dari bangsa, tetapi bertanyalah seberapa besar sumbangsihku untuk pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia terutama pertumbuhan sektor ekonomi dan sektor kesehatan saat ini.

Jangan bertanya Indonesia bisa apa? Tetapi bertanyalah Saya bisa apa untuk untuk Indonesia maju? Karena Indonesia adalah Anda. Indonesia adalah saya. Indonesia adalah kita. Indonesia adalah warga bangsa semuanya. Jangan tunggu menjelang kematian baru menyesal. Itu namanya terlambat. Lakukan mulai hal-hal kecil yang bisa anda lakukan.

Apakah saya hanya sebagai perusak perekonomian bangsa dengan menganggu aktivitas para pengusaha dengan cara memeras, mencaci maki dan memnghambat dengan berbagai cara yang licik dan kejam? Apakah saya sebagai orang yang tukang iri hati terhadap keberhasilan orang lain? Apakah saya termasuk tipe manusia yang suka bersaing dengan strategi, visi dan misi serta komitmen yang jelas untuk mewujudkan kesuksesan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun