Mohon tunggu...
Nikolaus Yudistira
Nikolaus Yudistira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 FKM

Mahasiswa S1 FKM

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tetap Pakai Masker Untuk Mencegah Penularan Tuberkulosis

4 Januari 2023   11:17 Diperbarui: 4 Januari 2023   11:19 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Presiden Joko Widodo resmi mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia pada tanggal 30 desember 2022 yang lalu. Hal ini diputuskan berdasarkan kajian dari pandemi Covid-19 yang sudah terkendali. Tetapi tetap saja kebiasaan sehat saat pandemi tidak boleh dihilangkan, salah satunya memakai masker. Memakai masker sudah menjadi hal yang sangat wajar di era pandemi memuncak hingga sekarang. Hal ini sangat positif karena dengan budaya memakai masker kita bisa menghindari berbagai paparan bakteri, virus, ataupun partikel-partikel debu dan berbahaya lainnya. Oleh karena itu alangkah baiknya meskipun pandemi sudah terkendali masyarakat tetap menerapkan budaya memakai masker.

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru. Kondisi ini, kadang disebut juga dengan TB paru. Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas (Kemenkes). TB tetap menjadi salah satu penyakit menular paling mematikan di dunia. Setiap hari, lebih dari 4100 orang kehilangan nyawa mereka karena TB dan hampir 28 000 orang jatuh sakit dengan penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan ini. 

TB bisa menyebar dengan mudah dari satu orang ke orang lain, terutama melalui droplet atau percikan dari saluran pernapasan. Hal itu bisa terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, berteriak, atau bernyanyi, lalu droplet yang keluar terhirup melalui mulut atau hidung orang lain di sekitarnya. Dengan memakai masker kita bisa mencegah masuknya droplet orang yang terkena TB ke paru-paru kita.

Cara pemakaian masker yang benar penting dalam mencegah paparan virus dan bakteri yang bisa menyebar lewat udara, termasuk juga bakteri TB yang ditularkan melalui droplet yang terinfeksi di udara. Saat memakai masker, pastikan hidung, mulut, dan dagu tertutup seluruhnya. Bagian masker bagian dalam dan luar harus benar, hal itu tergantung pada model dan merek masker yang digunakan. Kemudian, tekan bagian atas masker yang ada kawatnya agar mengikuti bentuk hidung. Jangan lupa untuk mengganti masker saat masker sudah lama digunakan, sudah kotor, dan apabila masker dalam keadaan basah. Masker yang telah dipakai harus dibuang ke sampah medis atau dipisahkan dari sampah lainnya, karen merupakan limbah B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun).

Jadi tetap melakukan budaya memakai masker setelah pandemi sangatlah bermanfaat. Tetapi menurut beberapa studi efektifitas masker juga tergantung pada bahan dan model masker tersebut. Masker N95 atau masker medis lainnya adalah masker yang bagus melindungi diri dari bakteri, virus, dan debu mikro. Lebih aman lagi jika kita tetap menjaga jarak, terutama terhadap orang yang lagi mempunyai penyakit. Karena beberapa penelitian mendapati, udara di sekitar orang sakit, bahkan jika mereka tidak sedang batuk atau bersin, terdapat partikel aerosol kecil yang dapat menularkan penyakitnya.

Referensi:

Fadli Rizal (2021). Manfaat Penggunaan Masker yang Benar di Masa Pandemi. Diakses dari: https://www.halodoc.com/artikel/manfaat-penggunaan-masker-yang-benar-di-masa-pandemi (diakses 1 Januari 2023). 

Tim Promkes RSST (2022). TBC. akses dari: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1375/tbc#:~:text=Tuberkulosis%20atau%20TBC%20adalah%20penyakit,batuk%20kronis%20dan%20sesak%20napas. (diakses 1 Januari 2023).

Rokom (2022). PPKM di Indonesia Resmi Dicabut. Akses dari: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20221230/0042128/ppkm-di-indonesia-resmi-dicabut/ . (diakses 1 Januari 2023).

WHO (2022). Hari Tuberkulosis Sedunia 2022. Akses dari: https://www.who.int/indonesia/news/campaign/tb-day-2022#:~:text=Hari%20Tuberkulosis%20Sedunia%202022,untuk%20mengakhiri%20epidemi%20TB%20global. (diakses 1 Januari 2023). 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun